Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - ANTALYA. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan pada Kamis (10/3), dia tidak percaya konflik di Ukraina akan berubah menjadi perang nuklir. Tapi, memperingatkan AS dan Eropa bahwa Moskow tidak pernah lagi bergantung pada Barat.
Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi berat pada hampir seluruh sistem keuangan dan perusahaan negeri beruang merah menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
Ditanya oleh koresponden Kremlin untuk surat kabar Kommersant, apakah menurutnya perang nuklir bisa terjadi, Lavrov mengatakan kepada wartawan di Turki termasuk Reuters: "Saya tidak ingin mempercayainya, dan saya tidak mempercayainya".
Baca Juga: Perang Berlanjut, Ukraina dan Rusia Gagal Sepakati Gencatan Senjata
Lavrov, menteri luar negeri Pemerintahan Presiden Vladimir Putin sejak 2004, menyebutkan, tema nuklir telah dilemparkan ke dalam diskusi hanya oleh Barat, yang menurutnya, terus kembali ke perang nuklir seperti Sigmund Freud, bapak psikoanalisis.
“Tentu saja, itu membuat kami khawatir ketika Barat, seperti Freud, terus kembali dan kembali ke topik ini (perang nuklir),” kata Lavrov setelah pembicaraan di Antalya, Turki, dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.