Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang terbuka antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran kiat dekat pasca keduanya saling berbalas serangan. Setelah Presiden AS Donald Trump memprovokasi Iran dengan membunuh jenderal top Iran Qasem Soleimani.
Kini banyak yang mempertanyakan bagaimana Iran akan bergerak melawan militer terkuat di dunia tersebut?
Baca Juga: Iran mengklaim, sedikitnya 80 tentara AS tewas dalam serangan 15 rudal
Ketika Iran berduka atas kematian jenderal itu, para pejabat dari kedua negara telah bertukar peringatan, gertakan, dan abcaman. Mengutip Metro UK News pada Rabu (8/1) menempatkan pasukan militer dan sekutu dari kedua negara dalam siaga tinggi pada hari Jumat.
Menurut Global Fire Power, situs web peringkat militer, AS mendapat peringkat sebagai militer terkuat di dunia. Sementara Iran berada di urutan ke 14 dari 137 negara yang dipertimbangkan dalam tinjauan tahunan.
Namun, jaringan kuat proksi dan sekutu regional Iran menjadi ancaman besar bagi target AS. Tak sampai di situ kekuatan ini diperkirakan akan memainkan peran utama dalam meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Presiden AS mengatakan telah memerintahkan serangan udara di Bandara Internasional Baghdad karena Soleimani berencana untuk membunuh warga Amerika yang tinggal di negara itu.
Baca Juga: Siap berperang dengan Iran, AS kerahkan enam pesawat pembom B-52 dari wilayah Inggris
Trump menuduh komandan kedua Iran yang paling kuat bertanggung jawab atas serangkaian perang proksi di Timur Tengah. Termasuk serangan milisi yang direncanakan terhadap pangkalan koalisi AS di Irak.
Dia juga dianggap telah menyetujui demonstrasi kekerasan di kedutaan besar Amerika di Baghdad awal pekan ini.