Reporter: Rizki Caturini | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan segera merombak kabinetnya dalam beberapa bulan ke depan. Perombakan jajaran menteri di kabinet bertujuan untuk memberi tanggung jawab lebih besar kepada pemimpin generasi penerus yang lebih muda untuk mengurus Singapura.
Rencana ini terkait masa jabatan Lee sebagai perdana menteri yang tidak lama lagi akan berakhir. Lee, putra sulung dari pendiri Singapura, Lee Kuan Yew mengatakan siap turun dari tahtanya sebagai perdana menteri dalam beberapa tahun ke depan. Lee sendiri menjadi Perdana Menteri Singapura ketiga sejak kemerdekaan Singapura tahun 1965.
Seperti dikutip Reuters, pemilihan perdana menteri baru akan dilakukan sebelum awal 2021, ketika masa jabatan Lee berakhir. Menurut Lee, penggantinya kemungkinan akan muncul dari sosok di kabinet yang ada saat ini.
"Saya akan merombak kabinet untuk memberi kesempatan kepada anggota yang lebih muda untuk maju dan memikul tanggung jawab lebih," tulis Lee dalam sebuah postingan di Facebook.
Dengan begitu, kata Lee, penerusnya nanti akan didukung oleh tim yang kuat untuk membawa Singapura ke masa depan lebih baik dan cerah,.
Parlemen Singapura akan memasuki masa skors dalam beberapa bulan lagi menyusul perdebatan atas anggaran negara dan kementerian yang akan dimulai pada Selasa ini. Parlemen akan kembali dibuka pada Mei mendatang.
Lee menjabat Perdana Menteri Singapura terhitung sejak Agustus 2004 silam. Dia menggantikan Goh Chok Tong.
Lee memutuskan tak memperpanjang masa jabatannya setelah dia dua kali bertahan dari serangan penyakit kanker dan terjatuh dalam sebuah pidato di televisi pada 2016 lalu karena sakit.
Sosok pengganti
Analis media dan politik Singapura mengatakan, Menteri Keuangan Heng Swee Keat, Menteri Pendidikan Ong Ye Kung dan anggota kabinet Chan Chun Sing adalah calon kuat untuk menjadi pengganti Lee.
Wakil Perdana Menteri Tharman Shanmugaratnam, juga disebut sebagai penerus potensial, meskipun dia telah berulang kali mengatakan bahwa tidak menginginkan pekerjaan itu.
Mantan perdana menteri Goh Chok Tong mengatakan, dalam sebuah postingan Facebook pada Desember 2017, dia berharap bahwa para pemimpin Singapura saat ini dapat memilih penerus potensial Lee dalam waktu enam sampai sembilan bulan ke depan. Namun Lee menanggapi dengan mengatakan prosesnya mungkin akan memakan waktu sedikit lebih lama.
Pada pemilihan umum 2015, Peoples Action Party (PAP) yang mengusung Lee memenangkan hampir 70% suara rakyat dan menyapu semua kecuali enam dari 89 kursi parlemen.
