Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba resmi mengumumkan pengunduran dirinya awal bulan ini. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawab atas serangkaian kekalahan telak dalam pemilu, yang membuat posisi Partai Demokrat Liberal (LDP) kian sulit.
Dengan kosongnya kursi kepemimpinan, LDP akan menggelar pemilihan ketua baru pada awal bulan depan. Pemimpin baru partai secara otomatis akan menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya.
Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi Resmi Maju
Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi, putra mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi, mengumumkan pencalonannya dalam konferensi pers, Selasa (16/9).
Baca Juga: Paspor Jepang Tak Lagi Jadi Paspor Terkuat Kedua di Dunia, Ini Peringkat 1 dan 2
Koizumi, yang tahun ini dinilai berhasil meredam lonjakan harga beras, menyatakan telah memberi tahu para pendukungnya sejak akhir pekan lalu. Kampanye Koizumi akan dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Katsunobu Kato, yang dalam pemilihan ketua LDP tahun lalu memperoleh suara terendah.
Kato menegaskan bahwa dukungannya kali ini bertujuan untuk menyatukan partai di tengah situasi sulit.
Yoshimasa Hayashi Ikut Meramaikan Bursa
Selain Koizumi, Yoshimasa Hayashi, Kepala Sekretaris Kabinet sekaligus juru bicara utama pemerintahan Ishiba, juga menyatakan maju.
Dalam unggahan di platform X, Hayashi menuliskan tekadnya: “Saya ingin memimpin pemerintahan baru yang menyeimbangkan stabilitas dan pertumbuhan.” Hayashi dijadwalkan menggelar konferensi pers resmi pada pukul 12:30 waktu setempat.
Baca Juga: Belanja di Jepang Kini Bisa Pakai QRIS Gopay
Tokoh Senior Lainnya Sudah Lebih Dulu Deklarasi
Sejumlah nama lain telah lebih dulu masuk bursa perebutan kursi perdana menteri:
-
Toshimitsu Motegi, mantan Menteri Luar Negeri, menjadi kandidat pertama yang menyatakan maju minggu lalu.
-
Takayuki Kobayashi, mantan Menteri Keamanan Ekonomi, menyusul sebagai kandidat kedua.
-
Sanae Takaichi, mantan Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi, diperkirakan segera mendeklarasikan pencalonannya. Takaichi dikenal sebagai pendukung kuat stimulus fiskal dan pelonggaran moneter, serta berpotensi menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang.
Peta Politik Lebih Rumit dari Sebelumnya
Proses pemilihan kali ini dipandang lebih kompleks. Selama masa jabatan Ishiba, koalisi LDP bersama Komeito kehilangan mayoritas di kedua majelis parlemen Jepang.
Kondisi ini menambah tantangan bagi siapa pun yang akan terpilih sebagai pemimpin baru, baik dalam hal konsolidasi politik maupun menjaga stabilitas pemerintahan.