CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Perekonomian Global di Tahun Kerbau Menurut Saxo Bank


Jumat, 02 Januari 2009 / 12:24 WIB
Perekonomian Global di Tahun Kerbau Menurut Saxo Bank


Sumber: CNBC, yahoo finance |

Tahun 2008 merupakan tahun yang mengejutkan sekaligus tahun yang sarat dengan perubahan. Mulai dari remuknya harga minyak dunia dari harganya yang pernah mencapai di atas US$ 100 per barel, amblasnya suku bunga AS yang habis terpangkas ke level 0%, dan kolapsnya perusahaan-perusahaan raksasa Wall Street seperti Lehman Brothers.

Tahun ini keadaan bisa lebih dari tahun lalu atau barangkali seimbang. Bagaimana dengan kemungkinan indeks S&P 500 kelihlangan 400 poin dan terjungkalnya pertumbuhan perekonomian China menuju 0%? Hal ini dibeberkan melalui laporan Saxo Bank, salah satu pemain besar di pasar valas dunia, yang bertajuk "10 Outrageous Claims 2009."

1. Revolusi Iran
Jika harga minyak dunia terus terjerembap, --dan inilah prediksi Saxo Bank-- masyarakat Iran akan menjadi pihak yang paling menderita gara-gara harga minyak dunia ini. Pasalnya, komoditi ini menjadi jagoan warga Iran untuk mendulang laba. Pemerintah kemungkinan tidak bisa menyediakan kebutuhan utama warganya sehingga bisa menciptakan keresahan sosial.

2. Harga Minyak Mentah Tergiring ke US$ 25 per Barel
Krisis ekonomi yang tengah berlangsung akan mengikis permintaan minyak dunia tahun ini dan menggiring harga minyak mentah mendekati US$ 25 per barel. Pemangkasan produksi minyak oleh OPEC akan banyak mendapatkan halangan, terutama dari negara-negara yang melihat harga minyak akan terus terperosok.

3. S&P 500 ke Level 500
S&P 500 akan semakin melorot ke level 500 di tahun 2009 seiring dengan lambannya pendapatan yang dibukukan oleh perusahaan di indeks AS tersebut. Pendapatan akan naik dengan lambat karena resesi yang menyerang konsumen secara berkelanjutan, dipimpin oleh cekaknya pasar kredit. Meningkatnya biaya di perusahaan, jatuhnya harga hunian dan lambatnya investasi akan semakin membuat indeks melemah.

4. Italia Bisa Menghempaskan Euro
Italia kemungkinan menciptakan ancaman untuk meninggalkan European Exchange Rate Mechanism (ERM) di tahun 2009. Tahun ini EU sepertinya akan menurunkan defisit anggaran pemerintah yang berlebihan. Hal inilah yang kemungkinan bisa mendorong Italia meninggalkan aturan main mata uang euro.

5. Dolar Australia Terjungkal Terhadap Yen
Dolar Australia akan tergelincir menjadi 40 yen karena remuknya harga komoditi akan makin menghajar kondisi perekonomian Australia. Saxo Bank memperkirakan permasalahan komoditi yang sangat kompleks bahkan belum akan mati untuk sepuluh tahun ke depan.

6. Dolar AS Melesat Ketimbang Euro
Tahun Kerbau ini, Euro akan melemah 0,95 sen versus dolar AS di tahun baru sebelum akhirnya terangkat dan mumbul menjadi 1,30 sen. Euro Zone akan menghadapi tahun yang berat di tahun 2009 seiring dengan sektor perbankan yang menderita karena terbukanya Eropa Timur, wilayah yang bakal semakin sempoyongan tahun ini.

7. GDP China Tumbuh 0%
Pasar ekspor China akan mendapat tendangan dua arah langsung dari perekonomian AS yang melambat dan tengiknya investasi yang berbasis komoditi.

8. Forex Eropa Timur Melemah
Sejumlah mata uang di Eropa Timur belakangan mematok atau setengah mematok mata uangnya terhadap euro. Mereka semua akan semakin mendapat tekanan untuk dua tahun ke depan. Pasalnya perekonomian di negara-negara berkembang sangat mudah diserang oleh gangguan pasar kredit.

9. Harga Komoditi Terperosok
Komoditi harus menghadapi yang hajaran yang kian kencang tahun ini. Menurut Saxo Bank Reuters/Jefferies CRB Index melorot 30%. Banyak orang mempercayai bahwa permintaan yang telah melampaui suplai kemungkinan tidak sepenuhnya tepat. Artinya akan ada makin banyak persediaan yang menumpuk.

10. Yuan Bisa Menjadi Patokan Mata Uang
Negara-negara di Asia kini mulai bisa menghindari patokan dolar AS dan menyukai Yuan tahun ini. Perekonomian China, situasi politik dan pengaruh kebudayaan semakin berkembang dan mengangkat revaluasi pasar akan membuat negara ini disukai.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×