Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. AS menyangkal tuduhan Rusia yang menyebut pihaknya menyetujui program senjata biologis di Ukraina. Sebaliknya, AS justru menduga Rusia sengaja mengeluarkan klaim tersebut agar bisa menggunakan senjata tersebut dalam perang di Ukraina.
Dalam pernyataannya hari Rabu (9/3), juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Rusia sengaja menyebarkan kebohongan dalam upaya untuk membenarkan tindakan mereka sendiri di Ukraina.
"Kremlin dengan sengaja menyebarkan kebohongan bahwa AS dan Ukraina sedang mengerjakan senjata kimia dan biologis di Ukraina. Rusia menciptakan dalih palsu dalam upaya untuk membenarkan tindakan mengerikannya sendiri," ungkap Price, seperti dikutip The Straits Times.
Baca Juga: Rusia: Ukraina akan Meledakkan Reaktor Nuklirnya dan Menuduh Rusia Sebagai Pelaku
Sejalan dengan itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan bahwa klaim Rusia sama sekali tidak masuk akal. Menurutnya, pihak yang mungkin menggunakan senjata jenis itu adalah Rusia sendiri.
"Rusia telah membuat klaim palsu ini, kita semua harus waspada terhadap Rusia yang mungkin menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina," tulis Psaki di Twitter.
Lebih lanjut, Price menambahkan bahwa Rusia memiliki rekam jejak yang cukup banyak dalam menuduh negara-negara Barat atas kejahatan yang sebenarnya mereka lakukan sendiri.
Baca Juga: Presiden Ukraina Menuduh Rusia Sedang Berusaha Mengulangi Bencana Chernobyl
Pada hari Minggu (6/3), Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan bahwa pasukan Rusia menemukan bukti bahwa Ukraina menghapus jejak program militer-biologis di negaranya. Pihak Rusia menduga program itu dibiayai oleh AS.
Bagaimanapun, AS pada hari Selasa (8/3) mengatakan bahwa pihaknya terus bekerja dengan Ukraina untuk mencegah pasukan Rusia menyita bahan penelitian biologi di negara itu. Termasuk juga menjaga sejumlah reaktor nuklir utama Ukraina yang bisa memicu radiasi jika hancur akibat serangan militer.