Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sedang berusaha melakukan teror nuklir dan mengulangi bencana Chernobyl setelah menyerbu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia pada hari Jumat (4/3).
Zelensky kini mengajak para pemimpin dunia untuk mencegah kehancuran Eropa, mengingat PLTN Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di Eropa.
"Tidak ada negara lain selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang menggunakan teror nuklir," ungkap Zelensky melalui pesan video yang dirilis kantor kepresidenan hari Jumat.
Baca Juga: PLTN Terbesar di Ukraina dan Eropa Terbakar Akibat Gempuran Pasukan Rusia
Dilansir dari The Straits Times, PLTN Zaporizhzhia memasok sekitar 40% tenaga nuklir di Ukraina. Situs di kota tersebut secara keseluruhan menampung 6 dari 15 reaktor nuklir yang dimiliki Ukraina.
Zelensky merasa Rusia memang sengaja menyerang situs nuklir dengan unit tank yang dilengkapi dengan sensor termal, sehingga tahu betul titik mana yang harus menjadi sasaran.
"Jika ada ledakan, itu adalah akhir dari segalanya. Akhir dari Eropa. Hanya tindakan Eropa segera yang dapat menghentikan pasukan Rusia," lanjut Zelensky.
Baca Juga: ICC Mengirim Tim Penyelidik ke Ukraina untuk Mencari Indikasi Kejahatan Perang
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa peralatan dan bagian penting dari PLTN tidak terpengaruh dan tingkat radiasi masih ada di level normal.
Presiden AS Joe Biden telah mengecam langkah Rusia yang menembaki pembangkit listrik nuklir. Dalam dialognya dengan Zelensky melalui telepon, Biden meminta Rusia mengizinkan layanan darurat untuk menjaga PLTN.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah bertindak sembrono dan membahayakan seluruh Eropa karena sengaja menyerbu pusat nuklir terbesar di Eropa.