Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KYIV. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dilaporkan terbakar pada hari Jumat (4/3) setelah digempur serangan oleh pasukan Rusia. PLTN tersebut juga merupakan yang terbesar di Eropa dari jenisnya.
Sebelum insiden ini, pihak berwenang Ukraina melaporkan pasukan Rusia meningkatkan upaya untuk merebut pabrik dan telah memasuki kota dengan tank.
Dmytro Orlov, Walikota Energodar yang merupakan tempat di mana PLTN berada, mengatakan telah terjadi pertempuran sengit antara pasukan lokal dan pasukan Rusia. Ia menambahkan ada korban tanpa memberikan rincian.
Baca Juga: Rusia Siap Lanjutkan Perang di Ukraina Sampai Akhir
"Sebagai akibat dari penembakan musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terbakar," kata Orlov dalam postingannya di media sosial, seperti dikutip Reuters.
Rusia juga telah merebut situs Chernobyl yang sudah tidak berfungsi, yang berada sekitar 100 kilometer dari ibu kota Ukraina, Kyiv.
Dilansir dari The Straits Times (2/3), Ukraina memiliki empat kompleks yang tersebar di berbagai bagian negara yang menampung 15 reaktor operasionalnya.
Pada hari Minggu (27/2), atau pada hari ketiga invasi Rusia, badan negara tersebut mulai melaporkan tingkat pemutusan listrik yang tidak wajar dengan 6 dari 15 reaktor negara ada dalam keadaan offline.
Baca Juga: 6 Reaktor Nuklirnya Berhenti Bekerja, Ukraina Terancam Lumpuh
Fasilitas tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina timur adalah situs dengan jumlah reaktor offline terbanyak. Lokasinya terletak di utara Krimea, salah satu rute utama Rusia dalam melancarkan invasi ke Ukraina.
Kompleks reaktor nuklir Zaporizhzhia juga tercatat sebagai yang terbesar, bukan hanya di Ukraina, tapi juga di Eropa. Saat ini 3 dari 6 reaktornya tidak mampu memproduksi listrik.
Pada hari Senin (28/2), Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa pasukan Rusia sedang bergerak menuju Zaporizhzhia, tetapi belum memasuki kompleks reaktor nuklir.