kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

6 Reaktor Nuklirnya Berhenti Bekerja, Ukraina Terancam Lumpuh


Rabu, 02 Maret 2022 / 11:47 WIB
6 Reaktor Nuklirnya Berhenti Bekerja, Ukraina Terancam Lumpuh
ILUSTRASI. Asap dan api membubung selama penembakan di dekat Kyiv, saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina 26 Februari 2022.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KYIV. Ukraina saat ini mengalami krisis listrik setelah 6 dari 15 reaktor nuklirnya berhenti bekerja dan tidak mampu memasok listrik. Tingkat pemutusan listrik di Ukraina saat ini mencapai level tertinggi.

Dilansir dari The Straits Times, Ukraina memiliki empat kompleks yang tersebar di berbagai bagian negara yang menampung 15 reaktor operasionalnya. 

James M. Acton, seorang analis nuklir di Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir pada dasarnya tidak dirancang untuk berada di zona perang. Menurut Acton, situasi ini akan sangat mengganggu operasi militer Ukraina secara total.

"Fasilitas nuklir Ukraina dapat menjadi target dalam perang yang, bagaimanapun, akan mengganggu operasi mereka", ungkap Acton.

Baca Juga: Buat Lawan Rusia, Australia Siap Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

Pemadaman listrik di Ukraina sebenarnya cukup umum terjadi dan selalu dilaporkan oleh Inspektorat Peraturan Nuklir Negara Ukraina yang berada di Ukraina.

Namun, sejak hari Minggu (27/2), atau pada hari ketiga invasi Rusia, badan negara tersebut mulai melaporkan tingkat pemutusan listrik yang tidak wajar dengan 6 dari 15 reaktor negara ada dalam keadaan offline.

Fasilitas tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina timur adalah situs dengan jumlah reaktor offline terbanyak. Lokasinya terletak di utara Krimea, salah satu rute utama Rusia dalam melancarkan invasi ke Ukraina.

Baca Juga: PBB: 102 Warga Sipil Ukraina Tewas Sejak Invasi Rusia Dimulai

Kompleks reaktor nuklir Zaporizhzhia juga tercatat sebagai yang terbesar, bukan hanya di Ukraina, tapi juga di Eropa. Saat ini 3 dari 6 reaktornya tidak mampu memproduksi listrik.

Pada hari Senin (28/2), Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa pasukan Rusia sedang bergerak menuju Zaporizhzhia, tetapi belum memasuki kompleks reaktor nuklir.

Penurunan produksi listrik di Ukraina mungkin diakibatkan oleh perang yang membutuhkan banyak persediaan dan perawatan industri. Jika terus berlanjut, pemadaman akan meluas dan sanggup melumpuhkan Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×