Sumber: CNN |
BOSTON. Jumlah korban bom Boston bertambah. Dari yang semula 2 orang meninggal kini update terbaru bertambah satu orang.
144 orang menjadi korban luka di antaranya 17 orang kritis dan 25 lainnya mengalami luka serius. Dari jumlah korban luka, delapan di antaranya adalah anak-anak. Para korban dirawat di sejumlah rumah sakit sekitar lokasi.
Komisaris Kepolisian Boston Ed Davis, Senin (15/4) malam waktu setempat mengumumkan, korban tewas di antaranya adalah seorang bocah berumur delapan tahun. Dalam peristiwa itu, setidaknya sepuluh orang harus diamputasi.
Lomba lari maraton tahunan di Boston yang diikuti hampir 27.000 peserta berubah menjadi sebuah peristiwa horor. Sebuah bom meledak di dekat garis finish.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki Moon menyebut peristiwa ini sebagai "Kekerasan tak berperasaan".
Menanggapi hal ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berjanji akan menemukan pelakunya.
"Siapa pun yang terlibat, apakah individual atau kelompok, ia harus mempertanggungjawabkan secara penuh," kata Obama.
Mengutip data Boston Athletic Association itu yang dikutip VOA Indonesia, dua warga Indonesia yang mengikuti marathon tahunan itu adalah Wati Hlusak dari Minnesotta dan Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Jerry Ng, yang khusus datang dari Indonesia. Keduanya dilaporkan selamat.