kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perjanjian diperpanjang, Rusia dan AS siap bekukan senjata nuklir selama satu tahun


Selasa, 20 Oktober 2020 / 23:45 WIB
Perjanjian diperpanjang, Rusia dan AS siap bekukan senjata nuklir selama satu tahun


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia siap menawarkan prosposal Amerika Serikat (AS) untuk membekukan hulu ledak nuklir selama satu tahun, jika perjanjian pelucutan senjata strategis, New START, diperpanjang untuk periode yang sama.

"Rusia menawarkan untuk memperpanjang New START selama satu tahun, dan siap untuk mengambil kewajiban politik bersama dengan AS untuk membekukan jumlah hulu ledak nuklirnya untuk periode itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia. 

"Posisi ini dapat diterapkan secara ketat dengan pemahaman bahwa pembekuan hulu ledak (nuklir) tidak akan disertai dengan tuntutan tambahan dari pihak AS," ujar mereka dalam pernyataan Selasa (20/10) seperti dikutip TASS.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus menyambut baik tawaran Rusia tersebut dan mengatakan, Washington siap untuk segera mencapai kesepakatan dengan Moskow.

Baca Juga: Pentagon siapkan proyek rudal nuklir terbaru, habiskan dana sekitar US$ 96 miliar

"Kami menghargai kesediaan Rusia untuk membuat kemajuan dalam masalah pengendalian senjata nuklir," kata Ortagus dalam sebuah pernyataan Selasa (20/10) seperti dilansir Channel News Asia. 

“Amerika Serikat siap bertemu segera untuk menyelesaikan kesepakatan yang dapat diverifikasi. Kami berharap Rusia memberdayakan para diplomatnya untuk melakukan hal yang sama," ujar dia.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia menandai pergeseran posisi Moskow setelah Rusia dan AS saling menolak tawaran terkait perjanjian New START yang berakhir pada Februari 2021.

Perjanjian New START ditandatangani pada 2010 oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. 

Baca Juga: Mengenal Angsa Putih, pembom supersonik Rusia pembawa rudal jelajah nuklir



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×