Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Pakta itu membatasi setiap negara memiliki tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan serta 700 rudal dan pembom yang dikerahkan, juga melakukan inspeksi di tempat untuk memverifikasi kepatuhan.
Setelah Moskow dan Washington menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah 1987 pada tahun lalu, New START adalah satu-satunya kesepakatan kendali senjata nuklir yang tersisa antara kedua negara.
Rusia telah menawarkan perpanjangannya tanpa syarat apa pun. Sementara Pemerintahan Presiden Donald Trump pada awalnya mendorong perjanjian pengendalian senjata baru yang juga akan mencakup China.
Baru-baru ini, Washington mengubah pendiriannya dan mengusulkan perpanjangan satu tahun dari perjanjian 2010 tetapi mengatakan, itu harus dibarengi dengan pemberlakuan pembatasan yang lebih luas pada hulu ledak nuklir AS dan Rusia.
Kesepakatan itu akan mencakup hulu ledak nuklir yang melekat pada senjata di medan perang. Sedang perjanjian New START hanya membatasi persenjataan nuklir strategis.