kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Permintaan Lemah, Harga Rumah di China Terus Turun


Minggu, 01 Januari 2023 / 13:27 WIB
Permintaan Lemah, Harga Rumah di China Terus Turun
ILUSTRASI. Survei terbaru harga rumah di China justru menunjukkan penurunan yang lebih cepat selama bulan Desember 2022.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Kelesuan sektor properti China belum usai. Bagaiamana tidak, survei harga rumah di China justru menunjukkan penurunan yang lebih cepat selama bulan Desember 2022.

Kondisi tersebut mencerminkan permintaan yang terus melemah meskipun sudah banyak langkah dilakukan untuk menopang penurunan itu. Salah satu penyebab lemahnya permintaan karena meningkatnya kasus Covid-19 di negara tersebut.

Mengutip Reuters (1/1), Harga rumah di 100 kota China turun selama enam bulan berturut-turut pada Desember 2022. Di bulan Desember 2022, harga rumah di China turun 0,08% dari bulan sebelumnya setelah jatuh 0,06% pada November, menurut survei oleh China Index Academy (CIA), salah satu perusahaan penelitian real estat independen terbesar di negara itu.

Baca Juga: Sejumlah Negara di Asia Masih Mencatat Pertumbuhan Ekonomi yang Positif Tahun Ini

Survei menunjukkan, di antara 100 kota, 68 kota membukukan penurunan harga bulanan. Ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan 57 kota di bulan November.

Padahal, China dalam beberapa pekan terakhir menggenjot dukungan untuk industri dalam upaya meredakan tekanan likuiditas jangka panjang yang melanda pengembang dan menunda penyelesaian banyak proyek perumahan, yang semakin merusak kepercayaan pembeli.

Langkah tersebut termasuk mencabut larangan penggalangan dana melalui penawaran ekuitas untuk perusahaan properti yang terdaftar.

Sektor properti juga mendapat sedikit dorongan setelah Beijing tiba-tiba mencabut kebijakan ketat nol Covid-19 pada awal Desember, yang dapat memikat konsumen kembali ke ruang pameran.

Sayangnya, virus itu sekarang menyebar sebagian besar tidak terkendali dan kemungkinan menginfeksi jutaan orang setiap hari, menurut beberapa ahli kesehatan internasional.

"Kebijakan real estat dapat terus mempertahankan nada akomodatif dengan ruang untuk pelonggaran kebijakan di sisi penawaran dan permintaan pada 2023," kata firma riset real estat itu. CIA menambahkan pasar perumahan China diperkirakan akan stabil secara bertahap tahun depan.

Baca Juga: Bank Sentral China Janjikan Lebih Banyak Dukungan untuk Menjaga Ekonomi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×