kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pertama kali, pemerintah cari utangan US$ 500 juta dengan obligasi dollar


Kamis, 03 Maret 2011 / 11:14 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi penyebaran virus corona di Wuhan, China. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins


Reporter: Adi Wikanto, Bloomberg | Editor: Adi Wikanto

Ulaanbaatar. Untuk pertama kalinya, Pemerintah Mongolia berencana mencari utangan dengan menjual obligasi dollar. Targetnya mendapatkan dana US$ 500 juta untuk membantu perusahaan-perusahaan di negara tersebut.

Penerbitan surat utang itu diperkirakan akan berlangsung tahun ini. Hal ini tinggal menunggu persetujuan parlemen. "Obligasi perdana ini penting sebagai patokan dan membuka jendela bagi perusahaan swasta untuk berkembang dan mendapatkan dana," kata Wakil Menteri Keuangan, Ganhuyag Chulun Hutagt, kemarin.

Selain itu, mereka juga ingin menerbitkan obligasi dalam mata uang domestik senilai 1,5 triliun tugrik atau US$ 1,2 miliar. Ini bertujuan untuk menyerap banyaknya likuiditas di pasar. Selain itu juga untuk mengurangi tekanan terhadap mata uang karena naiknya ekspor komoditas seperti tembaga dan batubara yang merupakan ekspor terbesar di Mongolia.

Penjualan obligasi akan menandai perubahan rencana tahun 2010 yang gagal terlaksana. Saat itu, mereka berencana meminjam US$ 1,2 miliar dari luar negeri untuk bertahan dari resesi ekonomi global. Namun, rencana ini kembali dijalankan karena anggaran Mongolia terancam defisit 10%.

Selain itu, mata uang turgrik juga telah meningkat tajam. Sejak 1 Januari 2010, mata uang tugrik sudah menguat 15,4% terhadap dollar AS dan 19,2% terhadap euro.

Penguatan mata uang itu akan membahayakan industri dalam negeri di luar pertambangan, seperti produksi kasmir dan pertanian. Padahal, pemerintah sudah membentuk tim khusus untuk mempromosikan industri tersebut ke luar negeri.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×