Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pertamina kembali menjilat ludah sendiri. Sebelumnya Pertamina ngotot meminta izin pemerintah mengekspor kelebihan pasokan Solar. Tapi setelah pemerintah memberi restu, kini Pertamina justru membatalkan niat ekspor tersebut.
Pertamina kini lebih memilih menjual Solar ke pasar domestik. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal menandaskan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu pembeli yang sedang dibidik Pertamina menyerap kelebihan Solar miliknya.
"Nantinya, kami akan jual ke PLN dengan memberikan harga insentif," kata Faisal, Senin (16/2).
Sayang, Faisal enggan menyebut besaran diskon harga yang akan Pertamina berikan. "Harga nanti business to business. Yang paling banyak beli, kami kasih diskon banyak. Diskon tak sampai 10% dari harga pasar," katanya.
Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menambahkan, selain akan menjual Solar ke PLN, Pertamina juga sudah menawarkan Solar ke perusahaan pesaing seperti AKR, Shell, Petronas, dan Petro Andalan. "Kami sedang negosiasi harga.
Mudah-mudahan rencana ini bisa segera terealisir," katanya. Pertamina akan memakai patokan harga premiun Mean of Platts Singapore alias MOPS. Saat ini, harga Solar di pasar Singapura adalah MOPS minus 1%.
Sekadar catatan, medio Januari 2009, Pertamina ngotot minta ijin pemerintah untuk mengekspor Solar pada Februari ini. Konon, mereka akan mengekspor 300.000 barel sampai 400.000 barel Solar. Pertamina ingin ekspor karena tangki penampung mereka sudah penuh Solar. Pemerintah dengan berat hati memberi izin. Syaratnya, ekspor Solar hanya sampai Maret 2009.