Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dewan Keamanan PBB akhirnya sepakat untuk menggelar pertemuan pada hari Minggu (16/5) guna membahas eskalasi konflik antara Palestina dan Israel.
Sebelumnya, pertemuan diharapkan bisa terjadi pada hari Jumat (14/5), namun rencana ini ditolak oleh diplomat AS dengan alasan butuh waktu lebih untuk menghasilkan keputusan yang tepat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Kamis (13/5) mengatakan bahwa penundaan akan memungkinkan diplomasi untuk memberikan dampak nyata dan untuk melihat apakah pertemuan memang bisa menghasilkan de-eskalasi.
“AS akan terus secara aktif terlibat dalam diplomasi di tingkat tertinggi untuk mencoba meredakan ketegangan," ungkap Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Siap gempur Gaza, Israel mulai kerahkan pesawat dan pasukan darat
Eskalasi konflik antara Palestina dan Israel telah memasuki hari kelima dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Pada perayaan Idulfitri, Israel menembakkan artileri dan melancarkan lebih banyak serangan udara terhadap militan Palestina di Jalur Gaza.
Di lain pihak, Palestina juga mengirimkan serangkaian serangan udara ke Israel yang sebagian besar di antaranya mampu ditahan oleh sistem pertahanan udara Iron Dome andalan Israel.
Kelima belas anggota Dewan Keamanan PBB telah bertemu dua kali secara pribadi minggu ini untuk membahas persetuan terburuk di Timur Tengah tersebut. Sayangnya, belum ada satu pun pernyataan yang bisa dirilis ke publik.
Pertemuan hari Minggu diharapkan bisa berlangsung dengan lancar dan lebih terbuka, dengan pernyataan resmi yang bisa dirilis ke publik.