Sumber: Reuters, Bloomberg | Editor: Edy Can
TOKYO. Secara tak terduga, perekonomian Jepang pada kuartal terakhir 2012 lalu melorot akibat kinerja ekspor melamban dan investasi menurun. Selama periode Oktober-Desember, perekonomian Jepang menurun 0,1% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Secara tahunan, perekonomian Jepang menciut 0,4%. Para ekonom sendiri berharap, ekonomi Jepang bisa tumbuh 0,5% pada 2012 lalu.
Pertumbuhan ekonomi Jepang merosot karena kinerja ekspor selama tujuh bulan terakhir hingga Desember menurun akibat krisis ekonomi Eropa. Selain itu, perselisihan dengan China juga menciutkan nilai ekspornya.
Berdasarkan data yang dipaparkan kabinet Jepang, ekspor hanya memberikan kontribusi sebesar 0,2% terhadap pertumbuhan.
Ekonom Jepang juga anjlok akibat investasi melorot. Data yang dipaparkan pemerintah Jepang menunjukkan investasi usaha terperosot 2,6% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Menteri Perekonomian Jepang Akira Amari mengakui, perekonomian Jepang masih lemah. Karena itu, pemerintahan Jepang akan terus melakukan pemulihan ekonomi dengan mengucurkan stimulus.
Kepala Ekonom Barclays Plc di Jepang Kyohei Morita memperkirakan, Bank of Japan akan segera mengucurkan stimulus untuk mendongrak laju perekonomian. Dia memperkirakan, bank sentral akan mengucurkan stimulus pada April atau Mei mendatang setelah pemilihan gubernur baru. "Ada peluang besar bagi BOJ mengucurkan stimulus moneter," ucapnya.
Investor menangkap sinyalemen ini dengan positif. Buktinya, indeks Nikkei 225 telah menguat 0,55% ke level 11.313,70 hingga pukul 10.37 WIB.