Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Sebuah pesawat yang digunakan oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terbang dari Pyongyang ke bagian Timur negara itu pada Rabu (17/6), memicu spekulasi dia mungkin akan kembali muncul ke publik untuk kemungkinan aksi militer di tengah peningkatan ketegangan dengan Korea Selatan.
Situs pelacak penerbangan Aircraft Spot menyebutkan, pesawat jet bermesin ganda An-148 terlihat terbang ke arah Timur Laut Korea Utara pada Rabu (17/6) sekitar pukul 10:00 waktu setempat. Tapi, sinyal pesawat menghilang di dekat Provinsi Hamgyong Utara.
Para pengamat Korea Utara mengatakan, pesawat milik Air Koryo, maskapai pelat merah Korea Utara, telah digunakan sebagai pesawat pribadi Kim Jong Un di masa lalu.
Baca Juga: Makin bergejolak, Korea Utara mulai kirim tentara ke Zona Demiliterisasi
"An-148 baik untuk penerbangan singkat," kata pengelola Aircraft Spot kepada kantor berita Yonhap. Sementara pesawat Kim yang lain, IL-62, untuk perjalanan jarak jauh. Tapi, baik An-148 dan IL-62 sudah "menyesuaikan dengan kebutuhan mewah Kim".
"Jujur saja, sulit untuk mengatakan siapa yang naik pesawat itu dan kapan. Tapi, saya melihat, pesawat An-148 terbang ke arah Timur Laut, jauh dari wilayah di mana istananya (Kim) berada," ujar pengelola Aircraft Spot .
Melihat pembuatan kapal selam?
Pergerakan langka pesawat pribadi Kim terjadi setelah Korea Utara memperingatkan aksi militer terhadap Korea Selatan sebagai protes atas tindakan aktivis pembelot Utara yang ada di Selatan melintasi perbatasan.
Sementara saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong juga telah mengeluarkan serangkaian pernyataan pedas terhadap Korea Selatan, setelah sang Pemimpin Korea Utara absen dari pandangan publik selama lebih dari seminggu.
Baca Juga: Utusan nuklir Korea Selatan mendadak ke AS, apa yang dibicarakan?
Mengingat arah penerbangan, beberapa orang bilang, tujuannya mungkin adalah Sinpo di Pantai Timur, di mana Korea Utara diyakini tengah membangun kapal selam baru dan berada pada tahap akhir konstruksi.
Kapal selam baru ini diyakini sebagai kapal kelas 3.000 ton dan mungkin mampu membawa tiga rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.