kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.239   100,00   0,65%
  • IDX 7.892   62,47   0,80%
  • KOMPAS100 1.206   9,93   0,83%
  • LQ45 979   9,02   0,93%
  • ISSI 229   0,72   0,32%
  • IDX30 500   4,58   0,93%
  • IDXHIDIV20 602   5,24   0,88%
  • IDX80 137   1,11   0,82%
  • IDXV30 140   0,07   0,05%
  • IDXQ30 167   1,33   0,80%

Petani Ukraina Bertahan di Tengah Pertempuran Dekat Perbatasan Rusia


Selasa, 13 Agustus 2024 / 17:12 WIB
Petani Ukraina Bertahan di Tengah Pertempuran Dekat Perbatasan Rusia
Seorang petani Ukraina, Yuri mengenakan pelindung tubuh dan helm, bekerja di sebuah ladang tanah humus, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Selasa (26/4/2022). Para petani di wilayah timur laut Ukraina, khususnya di Sumy, tetap bertahan meskipun pertempuran sengit berkecamuk di dekat perbatasan dengan Rusia.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BASIVKA. Para petani di wilayah timur laut Ukraina, khususnya di Sumy, tetap bertahan meskipun pertempuran sengit berkecamuk di dekat perbatasan dengan Rusia. 

Mereka telah mengalami serangan berbulan-bulan dari rudal, drone, dan bom curah yang diluncurkan dari wilayah Rusia, yang telah menewaskan warga, melukai ternak, dan menghancurkan properti mereka.

Yurii Oliynyk, seorang peternak di Basivka, menyatakan bahwa sejak pasukan Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Kursk di Rusia minggu lalu, ada jeda dalam penembakan. 

Baca Juga: Militer Ukraina Serbu Wilayah Kursk, Rusia Evakuasi Warga Sipil

"Rusia telah menghentikan serangan karena mereka terdorong lebih jauh dari perbatasan. Sekarang situasi lebih tenang," kata Oliynyk. 

Namun, dia juga menambahkan bahwa ancaman tetap ada sampai pasukan Ukraina mampu mendorong musuh lebih jauh. Oliynyk bertekad untuk tetap tinggal di tanah kelahirannya, menjaga ternaknya yang masih hidup.

Namun, tidak semua petani dapat bertahan. Yurii Malovanyi, yang juga petani di daerah tersebut, terpaksa meninggalkan wilayahnya setelah bom curah menghantam ladangnya, menewaskan dan melukai sebagian besar dari 30 ekor sapinya. 

"Semuanya hancur," kata Malovanyi, yang kini bersiap untuk mengungsi. Ia adalah salah satu dari lebih dari 3.000 warga yang meninggalkan daerah perbatasan di Sumy dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Militer Ukraina Serbu Wilayah Kursk, Rusia Evakuasi Warga Sipil

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyatakan bahwa Rusia telah menyerang wilayah Sumy hampir 2.000 kali selama musim panas ini dari Kursk, Rusia. 

Meskipun demikian, beberapa petani seperti Malovanyi tetap berusaha bertahan selama mungkin di tanah mereka. "Saya tidak melarikan diri. Jika tidak dihancurkan, saya akan tetap tinggal," tegasnya.

Selanjutnya: Gunung Merapi Keluarkan 25 Kali Guguran Lava Selama Enam Jam

Menarik Dibaca: Jackie Chan Hadiri Acara Sinarmas Wealth Concord Gala




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×