kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ukraina Kehabisan Rudal untuk Setop Serangan Rusia ke Pembangkit Listrik


Rabu, 17 April 2024 / 07:13 WIB
Ukraina Kehabisan Rudal untuk Setop Serangan Rusia ke Pembangkit Listrik
ILUSTRASI. Zelenskiy mengatakan, kurangnya rudal menghalangi Ukraina menggagalkan serangan rudal Rusia yang menargetkan pembangkit listrik. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, kurangnya rudal pertahanan udara menghalangi Ukraina menggagalkan serangan rudal Rusia pada pekan lalu yang menghancurkan pembangkit listrik terbesar di wilayah sekitar ibu kota Kyiv.

Mengutip Reuters, pernyataan Zelenskiy, yang muncul setelah dirinya mengeluarkan peringatan berulang kali kepada para sekutunya mengenai kelangkaan peralatan pertahanan udara, mencerminkan situasi mengerikan yang dialami Ukraina ketika Rusia meningkatkan serangan terhadap sistem energinya.

“Ada 11 rudal yang terbang. Tujuh yang pertama kami hancurkan, dan empat (sisanya) menghancurkan Trypillia. Kenapa? Karena tidak ada lagi rudal. Kami kehabisan rudal untuk mempertahankan Trypillia,” ujarnya dalam wawancara dengan PBS.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Zelenskiy sebelumnya telah memperingatkan bahwa Ukraina harus membuat pilihan sulit mengenai apa yang harus dilindungi dan mengatakan negaranya bisa kehabisan rudal pertahanan jika serangan Rusia terus berlanjut.

Hancur akibat serangan 11 Maret, pembangkit listrik tenaga panas Trypilska adalah fasilitas energi terbesar di dekat Kyiv dan dibangun dengan kapasitas 1.800 megawatt, lebih besar dari kebutuhan kota terbesar di Ukraina sebelum perang. 

Baca Juga: Sumpah Putin: Bakal Temukan Dalang Serangan Gedung Konser Moskow

Stasiun-stasiun listrik lain dan impor telah mengisi kesenjangan tersebut untuk saat ini, namun warga telah didesak untuk menghemat listrik.

Rusia telah meningkatkan serangan gabungan rudal dan drone yang menargetkan sistem jaringan listrik Ukraina sejak pertengahan Maret. Ini adalah serangan kedua yang dilakukan Rusia terhadap sistem energi sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina lebih dari dua tahun lalu dan terbukti jauh lebih dahsyat dibandingkan serangan pertama.

Dalam serangan baru-baru ini, Ukraina kehilangan sekitar 7 gigawatt kapasitas pembangkit listrik, dan pembangkit listrik termal utama serta kemampuan transmisinya rusak parah.

Moskow mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk menurunkan kemampuan Ukraina dalam berperang dan merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini di Rusia.

Baca Juga: Vladimir Putin Angkat Bicara Soal Konflik Timur Tengah & Bencana Besar, Apa Katanya?

Sekutu-sekutu Barat enggan mengirimkan pertahanan udara tambahan ke Ukraina, yang menyatakan bahwa Ukraina memerlukan 25 sistem Patriot untuk menutupi wilayahnya dengan baik. 

Sementara, Jerman telah berjanji untuk mengirimkan sistem lain menyusul permintaan mendesak dari Kyiv.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×