kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ukraina Kehabisan Rudal Untuk Menangkis Serangan Rusia


Rabu, 17 April 2024 / 19:30 WIB
Ukraina Kehabisan Rudal Untuk Menangkis Serangan Rusia
ILUSTRASI. Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy sits in a F-16 fighter jet at Skrydstrup Airbase in Vojens, Denmark, August 20, 2023. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. DENMARK OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN DENMARK.


Sumber: DW.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia mampu menghancurkan pembangkit listrik utama mereka karena Ukraina kekurangan rudal pertahanan udara.

Dia juga menandatangani undang-undang yang merevisi aturan mobilisasi tentara.

Rusia mampu menghancurkan pembangkit listrik tenaga panas Trypilska, salah satu pemasok listrik terbesar ke wilayah Kyiv, karena kurangnya rudal pertahanan udara, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Baca Juga: Hadapi Rusia, Eropa Terus Mengupayakan Pasokan Perlengkapan Militer ke Ukraina

"Ada 11 rudal yang terbang. Kami menghancurkan tujuh rudal pertama, dan empat (sisanya) menghancurkan Trypilska. Mengapa? Karena tidak ada rudal. Kami kehabisan rudal untuk mempertahankan Trypilska," katanya dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Amerika, PBS.

Sementara itu, Zelenskyy telah menandatangani undang-undang mobilisasi baru yang akan berlaku satu bulan setelah diterbitkan secara resmi.

Baca Juga: Zelenskyy Kembali Meminta Bantuan Senjata, Kali Ini di Hadapan Negara Balkan

Undang-undang tersebut mengharuskan laki-laki untuk memperbarui informasi rancangan undang-undang mereka kepada pihak berwenang, meningkatkan pembayaran kepada mereka yang menjadi sukarelawan, dan menambahkan hukuman baru bagi mereka yang menghindari wajib militer.



TERBARU

[X]
×