Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berkomitmen penuh untuk mengabdikan dirinya dalam segala upaya yang bisa membawa Jepang keluar dari krisis Covid-19.
"Saya bertekad untuk mengabdikan jiwa dan raga untuk mengatasi krisis nasional ini bersama rakyat. Kita akan mengukir era baru dan mewariskan negara yang berhati kaya kepada generasi berikutnya," ungkap Kishida dalam pidato kebijakan pertamanya di depan Parlemen Jepang, Jumat (8/10).
Krisis Covid-19 adalah ujian pertama bagi Kishida yang baru mulai menjabat pada 4 Oktober lalu. Ia menggantikan Yoshihide Suga yang mundur karena dinilai gagal mengatasi krisis Covid-19.
Baca Juga: Fumio Kishida resmi terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru
Melansir Reuters, salah satu langkah awal Kishida adalah dengan menyusun paket stimulus untuk mendukung masyarakat yang terkena dampak pandemi, serta mengambil langkah legislatif untuk mengamankan sumber daya medis.
Untuk saat ini, Kishida masih belum merinci besaran paket yang akan diberikan. Namun, bulan lalu ia menyarankan agar anggaran totalnya berjumlah 30 triliun yen. Kishida juga menyerukan pembayaran tunai kepada perusahaan yang terkena dampak pandemi.
Pembayaran tunai juga rencananya akan diberikan kepada pekerja tidak tetap, keluarga dengan anak-anak, dan orang-orang yang terpuruk sejak pandemi melanda. Melalui program ini, Kishida ingin menegaskan kembali tekadnya untuk mengatasi deflasi.
"Kami akan melanjutkannya dengan pelonggaran moneter yang berani, pengeluaran fiskal yang cepat dan strategi untuk pertumbuhan. Kami akan melakukan pembelanjaan fiskal tanpa ragu-ragu untuk menanggapi krisis," ungkap Kishida.
Baca Juga: Sambut PM Jepang yang baru, Biden siap memberi dukungan penuh di sektor pertahanan
Di luar masalah Covid-19, Kishida juga menyinggung beberapa masalah keamanan nasional di hadapan parlemen. Ia berjanji akan melindungi perdamaian dan stabilitas Jepang dari berbagai ancaman kawasan.
"Dengan lingkungan keamanan di sekitar negara yang semakin ketat, saya akan dengan tegas melindungi wilayah kami, perairan teritorial, ruang udara, dan kehidupan serta properti rakyat kita," ungkapnya.
Dalam menghadapi agresivitas China dan pembangunan militer Korea Utara yang semakin pesat, Kishida berencana untuk memperbarui strategi keamanan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penjaga pantai dan pertahanan rudal.