kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Polisi Malaysia mencari orang tua buron 1MDB Low Taek Jho


Jumat, 25 Januari 2019 / 16:49 WIB
Polisi Malaysia mencari orang tua buron 1MDB Low Taek Jho


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Polisi Malaysia mencari orang tua buronan pemodal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) Low Taek Jho. Polisi berharap, orang tua Low akan membantu penyelidikan.

Low Taek Jho, juga dikenal sebagai Jho Low, menghadapi dakwaan pidana di Malaysia dan Amerika Serikat (AS) atas perannya dalam dugaan pencurian sekitar US$ 4,5 miliar dari 1MDB, dana negara yang didirikan oleh mantan perdana menteri, Najib Razak.

Polisi sedang mencari informasi tentang keberadaan ayah Low, Low Hock Peng, ibunya, Goh Gaik Ewe, dan dua orang lainnya untuk membantu penyelidikan 1MDB, kata Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat yang dikutip Reuters.

Pihak berwenang mengajukan tuduhan pencucian uang terhadap putra dan ayah pada Agustus 2018. Low Taek Jho secara konsisten membantah melakukan kesalahan. Keberadaannya maupun orang tuanya tidak diketahui.

Seorang jurubicara untuk Low tidak menanggapi permintaan komentar. Dua orang lain yang dicari oleh polisi adalah seorang wanita Singapura, Shabnam Naraindas Daswani, juga dikenal sebagai Natasha Mirpuri, dan Tan Kim Loong, rekan Malaysia dari Low's. Mereka tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Tan sebelumnya didakwa bersama dengan Low atas tuduhan pencucian uang di Malaysia dan disebut sebagai tokoh kunci dalam gugatan perdata AS yang berupaya menyita lebih dari US$ 1,7 miliar aset yang diduga dibeli dengan dana curian dari 1MDB.

Otoritas di setidaknya enam negara, termasuk AS, Swis dan Singapura, sedang menyelidiki dugaan pencucian uang dan korupsi sehubungan dengan 1MDB.

Najib, yang mendirikan 1MDB pada 2009, digulingkan dalam pemilihan umum Mei tahun lalu.

Perdana menteri baru, pemimpin veteran Mahathir Mohamad, telah membuka kembali investigasi terhadap 1MDB dan keterlibatan Najib di dana tersebut.

Najib menghadapi hampir 40 tuntutan pidana terkait kerugian di 1MDB dan entitas pemerintah lainnya. Dia secara konsisten membantah melakukan kesalahan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×