kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.493   91,00   0,55%
  • IDX 6.507   236,10   3,77%
  • KOMPAS100 947   39,72   4,38%
  • LQ45 735   31,10   4,42%
  • ISSI 203   5,78   2,94%
  • IDX30 381   16,30   4,47%
  • IDXHIDIV20 462   16,82   3,78%
  • IDX80 107   4,11   3,99%
  • IDXV30 111   3,01   2,79%
  • IDXQ30 125   4,89   4,08%

Polusi dan penangkapan ikan besar-besaran merusak karang


Minggu, 19 Januari 2020 / 06:54 WIB
Polusi dan penangkapan ikan besar-besaran merusak karang
ILUSTRASI. Terumbu karang yang tidak sehat karena hilangnya mikroba


Sumber: National Science Foundati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Lautan bersih hanyalah sekedar tinggal mimpi. Polusi dan penangkapan ikan secara besar-besaran bisa merusak karang. 

Para ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institution menyatakan polusi dan penangkapan ikan secara berlebihan menyebabkan perubahan struktur karang.  

Baca Juga: Kirigami menginspirasi ilmuwan merancang struktur soft robot

Efeknya, hewan-hewan laut tidak lagi memiliki rumah. Asal tahu saja, terumbu karang berperan sebagai rumah ikan dan hewan laut lainnya. Selain itu, karang juga berfungsi membantu mengendalikan pertumbuhan alga. 

"Hilangnya ikan dan bulu babi bisa meningkatkan makroalga dan memicu karbon organik yang menyebabkan degradasi terumbu karang," jelas Laura Weber, Peneliti Woods Hole Oceanographic Institution. 

Para peneliti pun melakukan penelitian untuk mempelajari karakter terumbu karang. Mereka mengambil contoh air dari 25 terumbu karang di Kuba dan Florida Keys. 

Hasilnya, terumbu karang yang memiliki keanekaragaman mikroba yang lebih tinggi serta mengandung konsentrasi nutrisi dan karbon organik rendah memiliki kondisi yang lebih sehat. 

Para ilmuwan melaporkan penelitian ini di dalam Journal Environmental Microbiology. Sekedar info, penelitian ini didanai oleh National Science Foundation. 

Baca Juga: Sekitar 40% spesies tanaman langka terancam punah akibat perubahan iklim

"Penelitian ini memperkaya pemahaman tentang hubungan komunitas mikrobaa dengan kualitas karang serta air," kata Dan Thornhill, Direktur Program Bidang Ilmu Kelautan National Science Foundation. 



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×