Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chip Kirin 9030 yang menjadi dapur pacu ponsel flagship terbaru Huawei Technologies, seri Mate 80, diproduksi oleh perusahaan pengecoran semikonduktor terbesar di China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).
Namun, teknologi manufakturnya masih tertinggal dibandingkan para pemimpin industri global seperti TSMC dan Samsung Electronics.
Lembaga riset asal Kanada, TechInsights, menyebut Kirin 9030 dibuat menggunakan versi peningkatan dari teknologi 7 nanometer (nm) milik SMIC. Informasi tersebut disampaikan dalam laporan TechInsights yang dipublikasikan pada 8 Desember.
Menurut TechInsights, Kirin 9030 diproduksi dengan proses N+3 milik SMIC, yang digambarkan sebagai “pengembangan skala lanjutan” dari node 7 nm sebelumnya, yakni N+2.
Baca Juga: Huawei dan ZTE Menang Sejumlah Kontrak 5G di Vietnam, Picu Kekhawatiran Barat
“Namun, secara absolut, proses N+3 masih jauh kurang tereskalasi dibandingkan proses 5 nanometer yang digunakan oleh TSMC dan Samsung,” tulis TechInsights dalam laporannya.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa meskipun industri semikonduktor China terus mencatat kemajuan, kemampuan manufaktur chip canggihnya masih berada di bawah standar teknologi terkini yang dikuasai oleh pemain utama global.
Huawei dan SMIC Belum Beri Tanggapan
Hingga berita ini ditulis, Huawei dan SMIC belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar, yang dikirimkan di luar jam kerja reguler.
Perkembangan teknologi chip Huawei dan SMIC sendiri kerap menjadi sorotan internasional, terutama di tengah pembatasan ekspor teknologi canggih yang diberlakukan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap China.
Baca Juga: EU Siap Usir Huawei, Larangan Total Tinggal Menunggu Waktu, Apa Masalahnya?
TechInsights Masuk Daftar Entitas Tidak Andal China
Sebagai catatan, pada Oktober lalu, pemerintah China memasukkan TechInsights ke dalam daftar entitas tidak andal (unreliable entity list). Langkah tersebut diambil setelah lembaga riset itu secara rutin menerbitkan laporan yang mengulas kemajuan teknologi chip Huawei dan SMIC.
Kebijakan ini menambah ketegangan dalam persaingan teknologi global, khususnya di sektor semikonduktor, yang kini menjadi salah satu arena utama rivalitas strategis antara China dan negara-negara Barat.













