kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Huawei dan ZTE Menang Sejumlah Kontrak 5G di Vietnam, Picu Kekhawatiran Barat


Jumat, 28 November 2025 / 16:50 WIB
Huawei dan ZTE Menang Sejumlah Kontrak 5G di Vietnam, Picu Kekhawatiran Barat
ILUSTRASI. Huawei dan ZTE memenangkan kontrak 5G di Vietnam tahun 2024, memicu kekhawatiran Barat. Ini menandai pergeseran strategi teknologi Vietnam. (KONTAN/Baihaki)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - HANOI. Dua perusahaan telekomunikasi raksasa China, Huawei dan ZTE, telah memenangkan serangkaian kontrak penyediaan peralatan 5G di Vietnam sepanjang tahun ini.

Informasi tersebut disampaikan oleh tujuh sumber yang mengetahui langsung situasi ini kepada Reuters, menandai semakin eratnya hubungan Hanoi dengan Beijing serta memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Barat.

Selama bertahun-tahun, Vietnam dikenal berhati-hati dalam menggunakan teknologi China untuk infrastruktur sensitif.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, negara tersebut semakin membuka pintu bagi perusahaan teknologi China seiring membaiknya hubungan dengan Beijing dan memburuknya hubungan dagang dengan Washington, terutama setelah AS memberlakukan tarif terhadap barang-barang Vietnam.

Baca Juga: Asia Tenggara Darurat Cuaca Ekstrem: Vietnam, Thailand, & Malaysia Dilanda Banjir

Perusahaan China Menang Tender, Meski Infrastruktur Inti Dipegang Perusahaan Barat

Meski Ericsson dari Swedia dan Nokia dari Finlandia berhasil mengamankan kontrak untuk infrastruktur inti 5G Vietnam dengan Qualcomm dari AS turut menyediakan peralatan jaringan data pengadaan publik yang belum pernah dilaporkan sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan China mulai memenangkan tender skala lebih kecil, terutama untuk operator milik negara.

  • Konsorsium yang mencakup Huawei memenangkan kontrak US$23 juta untuk peralatan 5G pada April, beberapa minggu setelah Gedung Putih mengumumkan tarif baru terhadap barang Vietnam.

  • ZTE telah memenangkan setidaknya dua kontrak bernilai lebih dari US$20 juta untuk antena 5G, salah satunya diperoleh pekan lalu.

  • Kesepakatan pertama yang terbuka untuk publik diumumkan pada September, sebulan setelah tarif AS mulai berlaku.

Baca Juga: Pasar Kopi Vietnam Melemah di Akhir 2025, Harga Kopi Indonesia Melonjak

Reuters tidak dapat memastikan apakah waktu kemenangan tender tersebut berkaitan langsung dengan kebijakan tarif AS. Namun, pejabat Barat menilai perkembangan ini sebagai sinyal yang meresahkan.

Kekhawatiran Barat: Akses Teknologi AS Bisa Terancam

AS selama ini menekankan bahwa pengecualian kontraktor China dari infrastruktur digital Vietnam, termasuk kabel serat optik bawah laut merupakan syarat utama untuk dukungan Washington dalam transfer teknologi canggih.

Huawei dan ZTE dilarang beroperasi di jaringan telekomunikasi AS karena dianggap sebagai “risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima”. Negara-negara Eropa seperti Swedia juga menerapkan pembatasan serupa.

Ericsson menolak mengomentari aktivitas perusahaan China, tetapi menegaskan komitmennya untuk mendukung pelanggan di Vietnam. Sementara itu, Huawei, ZTE, Nokia, Qualcomm, serta kedutaan AS dan China maupun kementerian teknologi Vietnam tidak memberikan respons terhadap permintaan komentar.

Hubungan Vietnam–China Menghangat

Vietnam, yang menjaga posisi politik non-blok, menjadi arena penting dalam pertarungan pengaruh global antara Barat dan China. Kedekatannya dengan China menjadikannya pusat manufaktur besar bagi perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Nike yang bergantung pada komponen China dan konsumen Barat.

Menurut Nguyen Hung, pakar rantai pasok di RMIT University Vietnam, tekanan dari Barat membuat Vietnam sebelumnya menerapkan “pendekatan tunggu dan lihat” terhadap teknologi China. Namun kini, katanya, “Vietnam memiliki prioritasnya sendiri,” dan kontrak baru ini dapat memperdalam integrasi ekonomi dengan China.

Kerja sama Vietnam–China juga berkembang dalam proyek lain yang sensitif, termasuk pembangunan jalur kereta lintas batas dan kawasan ekonomi khusus dekat perbatasan China—proyek yang sebelumnya ditolak Hanoi karena alasan keamanan.

Baca Juga: Negosiasi Dagang Panas: Vietnam Mendesak Kesepakatan, AS Ingin Impor Seimbang

Tender publik menunjukkan Huawei sempat kalah dalam beberapa penawaran 5G di Vietnam tahun ini. Namun perusahaan tetap aktif bekerja sama dalam layanan teknis, termasuk perjanjian transfer teknologi 5G dengan Viettel, operator telekomunikasi milik militer yang ditandatangani pada Juni.

Seorang sumber di Viettel menyebut bahwa harga teknologi China lebih murah, namun menolak disebutkan namanya karena informasi tersebut belum bersifat publik.

Pejabat Barat Bahas Risiko Keamanan

Beberapa kontrak Huawei dan ZTE telah menjadi topik diskusi dalam pertemuan pejabat tinggi Barat di Hanoi dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam salah satu pertemuan, seorang pejabat AS memperingatkan bahwa penggunaan teknologi China dapat merusak kepercayaan terhadap keamanan jaringan Vietnam dan mengancam akses negara itu terhadap teknologi canggih dari AS.

Dalam pertemuan lain, para pejabat membahas kemungkinan memisahkan area jaringan yang menggunakan teknologi China guna mengurangi risiko kebocoran data. Namun para ahli menilai langkah itu mungkin tidak cukup.

Menurut Innocenzo Genna, pengacara telekomunikasi, pemasok antena dan peralatan masih dapat memperoleh akses teknis ke data jaringan.

“Kontraktor Barat bisa saja berada dalam posisi sulit karena harus bekerja berdampingan dengan perusahaan yang tidak mereka percayai,” ujarnya.

Selanjutnya: Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Imbas Laga Persija VS PSIM di GBK

Menarik Dibaca: Investasi Modal Kecil yang Aman dan Menguntungkan di 2025, Cocok untuk Pemula




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×