kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Perjanjian Dagang AS–Vietnam Picu Kekhawatiran bagi Nike, dan Adidas


Jumat, 04 Juli 2025 / 16:27 WIB
Perjanjian Dagang AS–Vietnam Picu Kekhawatiran bagi Nike, dan Adidas
ILUSTRASI. Kesepakatan dagang terbaru antara Amerika Serikat dan Vietnam telah menciptakan ketidakpastian baru bagi perusahaan ritel pakaian dan alas kaki. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan dagang terbaru antara Amerika Serikat dan Vietnam telah menciptakan ketidakpastian baru bagi perusahaan ritel pakaian dan alas kaki seperti Nike dan Adidas.

Pakar industri memperingatkan bahwa tarif baru yang diumumkan Presiden Donald Trump dapat memicu gangguan rantai pasok dan lonjakan biaya produksi.

Tarif Baru: 20% untuk Impor Vietnam, 40% untuk Transshipment

Dalam pengumuman pada Rabu, Trump menyatakan bahwa impor dari Vietnam akan dikenai tarif hingga 20%, sementara produk yang melalui skema "transshipment"—yaitu barang buatan China yang dikirim ke Vietnam lalu diekspor ke AS dengan label "Made in Vietnam"—akan dikenai tarif 40%.

Baca Juga: Trump akan Mengenakan Tarif 20% untuk Ekspor Vietnam ke AS

Meski praktik transshipment secara hukum dianggap ilegal, banyak pabrik garmen dan sepatu di Vietnam memang mengimpor bahan baku seperti kain, benang poliester, dan aksesori dari China. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah produk yang secara sah dirakit di Vietnam namun menggunakan bahan China juga akan terkena tarif tinggi?

“Mencampuradukkan antara transshipment ilegal dengan penggunaan komponen asing yang sah hanya akan menciptakan ketidakpastian lebih besar dan memperparah gangguan rantai pasok,” kata Sheng Lu, profesor studi mode dan pakaian dari University of Delaware.

Vietnam: Andalan Baru, Tapi Terancam

Vietnam selama ini menjadi alternatif utama bagi banyak merek global yang ingin mengurangi ketergantungan terhadap pabrik di China. Namun kini negara itu ikut menjadi sasaran kebijakan dagang agresif Trump.

  • Nike memproduksi 50% sepatu mereknya di Vietnam pada tahun fiskal 2024.

  • Adidas menjadikan Vietnam sebagai pemasok terbesar, menyumbang 27% dari total produk global.

Namun tarif baru ini membuat masa depan produksi di Vietnam dipertanyakan.

“Dengan potensi tarif transshipment 40%, para importir mulai bertanya-tanya: apakah Vietnam masih layak sebagai alternatif?” ujar Lila Landis, konsultan kepatuhan bea cukai asal Texas.

Landis menambahkan, jika benar diterapkan, tarif 40% bisa digabung dengan bea impor dari China, menjadikannya sangat memberatkan.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Tarif AS, Vietnam Peluk Erat Prancis Lewat Kesepakatan Miliaran Dolar

Pabrik China Bisa Diuntungkan

Menurut data dari Footwear Distributors and Retailers of America (FDRA), AS mengimpor sekitar 274 juta pasang sepatu dari Vietnam tahun lalu. Organisasi ini menyebut tarif baru sebagai "tidak perlu dan merugikan konsumen Amerika."

Joe Jurken, direktur di perusahaan manajemen rantai pasok The ABC Group, mengatakan bahwa tarif ini justru bisa membuat merek-merek besar memilih untuk tetap berproduksi di China.

“Vietnam kekurangan kapasitas produksi, sementara pabrik di China justru kelebihan kapasitas. Dalam jangka pendek, pabrik di China bisa jadi yang diuntungkan,” ujar Jurken.

Namun demikian, analis di Raymond James menyebut bahwa tarif 20% masih lebih baik dibandingkan kekhawatiran pasar sebelumnya yang memprediksi tarif bisa mencapai 25%–30%.

“Kesepakatan ini, meski menimbulkan tantangan, setidaknya memberi kepastian. Beberapa peritel mungkin akan tetap melanjutkan pesanan ke Vietnam,” kata Jim Kennemer, direktur di perusahaan sourcing global Cosmo Sourcing.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×