Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Kuliah di luar negeri sambil membawa keluarga sepertinya menjadi harapan banyak orang. Tidak perlu bimbang, lima negara berikut ini bisa jadi pilihan.
Memang tidak ada kata terlambat untuk belajar. Menempuh pendidikan tinggi saat sudah berkeluarga pun masih menjadi pilihan banyak orang.
Sayangnya, keluarga justru kerap jadi penghambat. Terutama bagi mereka yang ingin meneruskan pendidikannya di luar negeri. Tentu akan sulit meninggalkan suami atau istri, serta anak-anak dalam jangka waktu yang lama.
Untungnya, ada beberapa negara di dunia yang cocok dijadikan pilihan bagi Anda yang ingin kuliah di luar negeri sambil membawa keluarga kecil. Sejumlah negara ini menawarkan program visa keluarga yang akan sangat membantu.
Negara apa saja? Mengutip The Nation, berikut adalah daftarnya:
Baca Juga: 6 Negara Paling Aman di Eropa untuk Dikunjungi, Tingkat Kriminalitas Rendah
1. Jerman
Dengan Visa Reuni Keluarga, mahasiswa internasional dapat membawa serta orang-orang terkasih mereka selama menempuh pendidikan. Jerman juga merupakan salah satu tempat terbaik di Eropa untuk membesarkan keluarga.
Syaratnya, cukup tunjukkan bukti dana dan akomodasi yang mencukupi, surat nikah yang sah, pasangan harus berusia di atas 18 tahun dan bisa berbahasa Jerman dasar (A1 CEFR), dan tedaftar dalam program studi minimal satu tahun.
Jika disetujui, Anda dan pasangan bisa bekerja penuh waktu jika memenuhi persyaratan kelayakan. Sebagai tambahan, tersedia juga layanan kesehatan kelas dunia, transportasi umum, dan sistem pendidikan yang sangat baik.
Baca Juga: Ada Indonesia, Ini 10 Negara dengan Harga Rumah Paling Tidak Terjangkau di Dunia
2. Australia
Tak jauh dari Indonesia, Australia bisa jadi destinasi kuliah di luar negeri sambil membawa keluarga. Menariknya, Australia mengizinkan Anda menyertakan pasangan dan anak-anak dalam pengajuan visa awal atau mengajukannya setelah studi Anda dimulai.
Syaratnya, pasangan dan anak-anak yang belum menikah di bawah usia 18 tahun, akta nikah/akta kelahiran, bukti dana dan asuransi kesehatan yang mencukupi, serta dokumen pendaftaran sekolah anak (jika ada).
Jika Anda sedang menempuh pendidikan sarjana, pasangan Anda dapat bekerja hingga 48 jam per dua minggu. Pemerintah Australia menaikkan ambang batas gaji migran terampil menjadi A$ 70.000 atau sekitar Rp 743,7 juta.
Baca Juga: Ini Daftar Negara Paling Aman dan Paling Berbahaya di Dunia 2025
3. Kanada
Negara berikutnya adalah Kanada. Kanada mengizinkan Anda membawa pasangan dan keluarga melalui izin kerja terbuka pasangan dan opsi visa anak tanggungan.
Syaratnya, melampirkan izin studi yang sah, surat nikah (harus sudah menikah minimal satu tahun), tes kemampuan bahasa (untuk pasangan), serta bukti keuangan dan dokumen resmi hubungan pernikahan.
Menariknya, Kanada akan memberikan pasangan Anda izin untuk kerja penuh waktu. Anak-anak juga dapat bergabung dan mendaftar di sekolah-sekolah Kanada. Rencana Imigrasi Kanada untuk tahun 2024–2026 menekankan reunifikasi keluarga. Program ini membuat impian Anda untuk kuliah di luar negeri bersama keluarga menjadi semakin nyata.
Baca Juga: 10 Kota Paling Layak Huni di Dunia tahun 2025 untuk Anda yang Ingin Pindah Negara
4. Finlandia
Selanjutnya adalah negara paling bahagia di dunia, Finlandia. Finlandia secara konsisten dipilih sebagai negara paling bahagia dan paling aman di dunia, sambil menawarkan pendekatan ramah keluarga bagi pelajar internasional.
Syaratnya cukup sederhana. Anda hanya diminta untuk menunjukkan paspor dan akta nikah/kelahiran yang masih berlaku, proposal izin tinggal Finlandia (PK1 Plus), serta bukti keuangan dan akomodasi.
Jika disetujui, pasangan Anda juga dapat bekerja penuh waktu di Finlandia.
Baca Juga: 5 Alasan Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia
5. Selandia Baru
Negara terakhir dalam daftar ini juga tak jauh dari Indonesia. Dia adalah Selandia Baru. Mengutip The Nation, melalui Kategori Migran Terampil dan jalur visa lainnya, pasangan dan anak-anak Anda (hingga usia 24 tahun) dapat tinggal, belajar, atau bekerja saat Anda melanjutkan studi.
Menariknya lagi, anak-anak akan diperlakukan sebagai siswa domestik di sekolah dasar dan menengah, artinya tidak ada biaya sekolah.
asangan yang tinggal lebih dari enam bulan dapat mengajukan Visa Kerja Mitra Pekerja, yang dilengkapi dengan hak kerja terbuka.
Tonton: Uni Eropa Ancam Balas Tarif 30% AS, Bidik Boeing, Mobil Hingga Bourbon