Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - China telah berjanji untuk memperdalam dukungannya kepada Rusia setelah Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif kepada mitra dagang Moskow.
Xi Jinping, Presiden Tiongkok, mengatakan bahwa Beijing dan Moskow harus memperkuat dukungan timbal balik di forum multilateral. Hal itu dia ungkapkan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Beijing.
Mengutip The Telegraph, Xi menambahkan bahwa kepercayaan antara Tiongkok dan Rusia semakin "mendalam", dan kedua negara telah menetapkan model untuk jenis hubungan internasional yang baru.
Mengingatkan saja, pada Senin (14/7/2025), Trump yang frustrasi mengancam akan mengenakan tarif 100% kepada mitra dagang utama Rusia, termasuk Tiongkok, jika Putin tidak menandatangani perjanjian damai dalam 50 hari.
Ia juga mengumumkan rencana untuk menjual senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina melalui anggota aliansi NATO, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman.
Ancaman Trump pada dasarnya mempertaruhkan masa depan ekonomi Tiongkok, karena memaksa Beijing untuk memilih antara pertumbuhan domestik atau tetap bersama mitra strategisnya, Rusia.
Baca Juga: Trum Ancam Kenakan Tarif 100%, Ini Tanggapan Santai Rusia
Tiongkok menanggapi ancaman Trump dengan mengatakan bahwa mereka dengan tegas menentang semua sanksi sepihak yang ilegal oleh AS.
AS dan Tiongkok telah terlibat dalam perang dagang yang saling balas sejak Trump menjabat untuk masa jabatan keduanya pada bulan Januari, dengan kedua belah pihak menaikkan tarif hingga lebih dari 100% pada satu titik sebelum akhirnya meredakan ketegangan untuk mencapai konsensus sementara.
Beijing, sekutu diplomatik dan ekonomi Moskow, mengklaim netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Namun, menurut laporan yang bocor dari pertemuan dengan para pejabat Uni Eropa, menteri luar negeri Tiongkok mengatakan bulan lalu bahwa mereka tidak mampu membiarkan Rusia kalah dalam perang karena khawatir Washington kemudian akan mengalihkan fokusnya ke Beijing.
Rusia tidak peduli
Ancaman tarif Trump ditepis oleh seorang pejabat senior Rusia pada hari Selasa sebagai "ultimatum teatrikal", meskipun Putin belum menanggapi secara resmi.
"Trump mengeluarkan ultimatum dramatis kepada Kremlin," tulis Dmitry Medvedev, yang pernah menjadi presiden negara itu, di X.
Dia menambahkan, "Dunia bergidik, mengantisipasi konsekuensinya. Eropa yang agresif kecewa. Rusia tidak peduli."
Tonton: Trump Ancam Rusia dengan Tarif 100% Jika Tak Capai Gencatan Senjata Dalam 50 Hari
Pada hari Selasa, Trump mengatakan ia kecewa tetapi belum selesai dengan Putin dalam sebuah wawancara dengan BBC.