CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Prancis Tangkap Pria yang Diduga Terkait dengan Pembuatan Senjata Kimia di Suriah


Senin, 27 Desember 2021 / 14:40 WIB
Prancis Tangkap Pria yang Diduga Terkait dengan Pembuatan Senjata Kimia di Suriah
ILUSTRASI. Dugaan serangan dengan senjata kimia di Kota Khan Sheikhoun di Idlib yang dikuasai pemberontak di Suriah, 4 April 2017.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PARIS. Otoritas keamanan Prancis pada Minggu (26/12) melaporkan, telah menangkap seorang pria yang diduga berkaitan dengan pembuatan senjata kimia di Suriah.

Dilansir dari Arab News, pria yang ditangkap merupakan warga keturunan Prancis-Suriah kelahiran tahun 1962 yang tinggal di luar negeri. Pria ini ditangkap di wilayah Selatan Prancis pada Sabtu (25/12).

Pria yang ditangkap dicurigai memasok komponen untuk pembuatan senjata kimia di Suriah melalui perusahaan pelayaran yang dikelolanya.

"Dia ditahan atas dugaan konspirasi untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, bersekongkol untuk kejahatan terhadap kemanusiaan, dan bersekongkol untuk kejahatan perang," ungkap pihak peradilan.

Baca Juga: China Bakal Lanjutkan Program Pembangunan 1.000 Sekolah di Irak

Perang Suriah, yang berkecamuk selama bertahun-tahun, diyakini telah menewaskan hampir setengah juta orang dan mendorong adanya perpindahan penduduk akibat perang dengan jumlah terbesar sejak Perang Dunia II.

Dalam beberapa serangan yang menewaskan banyak penduduk, senjata kimia diduga digunakan oleh pihak Suriah. Salah satu yang paling terkenal adalah serangan gas sarin di Ghouta yang menewaskan 1.400 orang.

Pasca kejadian tersebut, sebuah perjanjian disahkan oleh Suriah, AS, dan Rusia pada tahun 2013. Melalui perjanjian tersebut, Suriah diminta menyerahkan semua persediaan senjatanya

Baca Juga: Terungkap, Israel ternyata sudah dua kali menyerang fasilitas senjata kimia di Suriah

Sayangnya, Suriah dinilai masih secara diam-diam menggunakan, atau setidaknya memproduksi, senjata kimia di berbagai kesempatan.

Washington Post awal bulan ini melaporkan, Israel berhasil menyerang dua fasilitas senjata kimia Suriah dalam dua tahun terakhir.

Menurut laporan Washington Post, pada 8 Juni lalu, rudal jet Israel menghantam tiga sasaran militer di dekat Kota Damaskus dan Homs. Semuanya diduga terkait dengan program senjata kimia yang pernah dikerjakan oleh Suriah.

Sementara pada Maret 2020, Israel disebut melakukan serangan udara yang menargetkan sebuah vila dan kompleks yang terkait dengan pengadaan bahan kimia yang dapat digunakan untuk gas saraf.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×