Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PARIS. Otoritas keamanan Prancis pada Minggu (26/12) melaporkan, telah menangkap seorang pria yang diduga berkaitan dengan pembuatan senjata kimia di Suriah.
Dilansir dari Arab News, pria yang ditangkap merupakan warga keturunan Prancis-Suriah kelahiran tahun 1962 yang tinggal di luar negeri. Pria ini ditangkap di wilayah Selatan Prancis pada Sabtu (25/12).
Pria yang ditangkap dicurigai memasok komponen untuk pembuatan senjata kimia di Suriah melalui perusahaan pelayaran yang dikelolanya.
"Dia ditahan atas dugaan konspirasi untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, bersekongkol untuk kejahatan terhadap kemanusiaan, dan bersekongkol untuk kejahatan perang," ungkap pihak peradilan.
Baca Juga: China Bakal Lanjutkan Program Pembangunan 1.000 Sekolah di Irak
Perang Suriah, yang berkecamuk selama bertahun-tahun, diyakini telah menewaskan hampir setengah juta orang dan mendorong adanya perpindahan penduduk akibat perang dengan jumlah terbesar sejak Perang Dunia II.
Dalam beberapa serangan yang menewaskan banyak penduduk, senjata kimia diduga digunakan oleh pihak Suriah. Salah satu yang paling terkenal adalah serangan gas sarin di Ghouta yang menewaskan 1.400 orang.
Pasca kejadian tersebut, sebuah perjanjian disahkan oleh Suriah, AS, dan Rusia pada tahun 2013. Melalui perjanjian tersebut, Suriah diminta menyerahkan semua persediaan senjatanya
Baca Juga: Terungkap, Israel ternyata sudah dua kali menyerang fasilitas senjata kimia di Suriah
Sayangnya, Suriah dinilai masih secara diam-diam menggunakan, atau setidaknya memproduksi, senjata kimia di berbagai kesempatan.
Washington Post awal bulan ini melaporkan, Israel berhasil menyerang dua fasilitas senjata kimia Suriah dalam dua tahun terakhir.
Menurut laporan Washington Post, pada 8 Juni lalu, rudal jet Israel menghantam tiga sasaran militer di dekat Kota Damaskus dan Homs. Semuanya diduga terkait dengan program senjata kimia yang pernah dikerjakan oleh Suriah.
Sementara pada Maret 2020, Israel disebut melakukan serangan udara yang menargetkan sebuah vila dan kompleks yang terkait dengan pengadaan bahan kimia yang dapat digunakan untuk gas saraf.