kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Premier League Kembali Bergulir, Mampukah Liverpool Bertahan di Puncak?


Kamis, 21 November 2024 / 12:12 WIB
Premier League Kembali Bergulir, Mampukah Liverpool Bertahan di Puncak?
ILUSTRASI. Premier League kembali bergulir setelah jeda internasional, menandai periode kompetisi yang lebih stabil tanpa gangguan hingga Maret mendatang. Reuters/Lee Smith


Sumber: BBC | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premier League kembali bergulir setelah jeda internasional, menandai periode kompetisi yang lebih stabil tanpa gangguan hingga Maret mendatang.

Dengan periode sibuk Natal yang menjulang, perhatian tertuju pada persaingan ketat di papan atas dan dinamika klub di papan bawah.

Liverpool di Puncak: Mampukah Mereka Dipatahkan?

Liverpool saat ini berada di puncak klasemen Premier League dengan performa yang mengesankan di bawah asuhan Arne Slot.

Dalam 11 pertandingan, mereka hanya kehilangan poin di dua laga dan unggul lima poin dari Manchester City.

Baca Juga: 10 Klub Sepak Bola dengan Pengeluaran Terbesar dalam 1 Dekade Terakhir

Dominasi Liverpool tidak hanya terlihat di liga domestik, tetapi juga di Liga Champions, menjadikan mereka sebagai kandidat kuat untuk meraih gelar ganda.

Manchester City, di sisi lain, tengah menghadapi tantangan besar setelah mengalami empat kekalahan berturut-turut di semua kompetisi. Meskipun begitu, perpanjangan kontrak Pep Guardiola hingga 2025 menjadi suntikan semangat bagi skuad.

Pertandingan melawan Tottenham akhir pekan ini akan menjadi ujian penting untuk kembali ke jalur kemenangan.

Statistik dan Tren Historis

  • Tim dengan keunggulan lima poin setelah 11 pertandingan: Dari lima kasus sebelumnya, semua berhasil menjadi juara.
  • Manchester City: Meski tertinggal lebih dari lima poin di musim-musim sebelumnya, mereka berhasil bangkit dan memenangkan empat gelar Premier League terakhir.

Pertemuan antara Liverpool dan Manchester City pada 1 Desember di Anfield diperkirakan menjadi salah satu momen penentu musim ini.

Tantangan Ruben Amorim di Manchester United

Manchester United memulai era baru di bawah manajer Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal ini mengambil alih kursi manajer dari Ruud van Nistelrooy yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih interim pasca pemecatan Erik ten Hag.

Baca Juga: Masa Depan Trio Pemain Bintang Liverpool Tak Jelas, Bakal Hengkang?

Amorim diperkirakan akan membawa formasi 3-4-3, perubahan signifikan dari pendekatan defensif sebelumnya.

Pertandingan debut Amorim melawan Ipswich Town pada hari Minggu menjadi peluang untuk menunjukkan gaya permainan baru. Namun, waktu persiapan yang singkat akibat keterlibatan pemain dalam jeda internasional bisa menjadi tantangan.

Sorotan Formasi dan Strategi

  • Formasi 3-4-3: Fokus pada serangan cepat dan fleksibilitas di lini tengah.
  • Kinerja di Portugal: Amorim mencatat kemenangan besar 7-1 dalam debutnya bersama Braga, memberikan harapan untuk awal yang positif di Inggris.

Persaingan di Papan Bawah: Siapa yang Akan Bertahan?

Empat tim yang belum mencatat kemenangan setelah delapan laga kini mulai menunjukkan perbaikan. Ipswich Town, Crystal Palace, Wolves, dan Southampton masing-masing telah mengantongi satu kemenangan.

Namun, Everton dan Leicester yang memiliki dua kemenangan tetap hanya unggul tiga poin dari zona degradasi.

Southampton menjadi sorotan dengan peluang bertahan hanya 5,2% menurut simulasi Opta. Pertandingan melawan Liverpool pada Sabtu ini bisa menjadi penentu nasib mereka.

Baca Juga: Para Bintang MU Beri Julukan 'Mourinho 2.0' bagi Ruben Amorim, Ini Alasannya

Jadwal Padat dan Risiko Cedera

Desember akan menjadi bulan yang sangat sibuk bagi klub-klub Premier League. Liverpool, Chelsea, Tottenham, dan Manchester United masing-masing dijadwalkan memainkan sembilan pertandingan, dengan rata-rata interval 3,4 hari per laga. Tidak adanya jeda musim dingin juga menambah tekanan pada para pemain.

Beberapa pemain kunci seperti Trent Alexander-Arnold, Bukayo Saka, dan Declan Rice masih diragukan tampil akibat cedera yang dialami selama tugas internasional. Absennya Rodrigo Bentancur karena sanksi juga menjadi pukulan bagi Tottenham.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×