Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ruben Amorim, yang baru saja diangkat sebagai pelatih kepala Manchester United pada 11 November, telah memberikan dampak signifikan hanya dalam waktu singkat.
Pelatih berusia 39 tahun ini memulai tugasnya dengan langkah tegas, termasuk memutuskan bahwa Ruud van Nistelrooy tidak lagi menjadi bagian dari tim kepelatihan.
Dengan filosofi permainan yang kuat dan pendekatan yang berbeda, Amorim bertekad mengembalikan kejayaan Manchester United.
Awal Karier Amorim di Manchester United
Hanya dalam 10 hari sejak kedatangannya, Ruben Amorim telah membuat kesan yang mendalam di kalangan pemain.
Baca Juga: Pemilik Manchester United Beri Pengecualian 1 Target Transfer bagi Ruben Amorim
Filosofinya mulai diterapkan meskipun ia baru memulai sesi latihan pada Senin karena masalah izin kerja.
Meskipun tidak semua pemain tim utama tersedia akibat jeda internasional, Amorim memanfaatkan pemain akademi untuk memulai implementasi formasi 3-4-3 yang menjadi andalannya.
Sumber internal klub mengungkapkan bahwa para pemain terkesan dengan energi, pendekatan, dan rasa percaya diri Amorim.
Bahkan, beberapa pemain mulai menyebutnya sebagai “Mourinho 2.0” karena kesamaan gaya komunikasi dan kepercayaan dirinya, meskipun Amorim tetap memiliki ciri khas tersendiri dalam metode kepelatihannya.
Filosofi dan Pendekatan Ruben Amorim
Ruben Amorim dikenal dengan pendekatan progresifnya yang menekankan pada keberanian, disiplin, dan permainan menyerang.
Ia percaya bahwa pemain harus segera beradaptasi dengan idenya tanpa rasa takut.
Dalam wawancara pertamanya, Amorim menegaskan bahwa tim harus mulai membangun kembali identitas mereka sebagai salah satu klub terbesar di Inggris.
Fokus pada Formasi 3-4-3
Formasi 3-4-3 yang diterapkan Amorim dirancang untuk memaksimalkan kemampuan menyerang sekaligus menjaga keseimbangan pertahanan.
Baca Juga: Jurgen Klopp Pernah Berencana Mendepak Mohamed Salah dan Menggantinya dengan Antony
Sistem ini membutuhkan pemain dengan stamina tinggi, kemampuan teknis yang mumpuni, dan pemahaman taktik yang mendalam.
Amorim, dengan pengalamannya di Sporting Lisbon, telah membuktikan keberhasilannya melalui strategi ini, membawa klub tersebut meraih dua gelar liga.
Selain keahlian taktis, Amorim dikenal dengan pendekatan yang dekat dengan pemain.
Ia dipercaya mampu memahami kebutuhan individu sekaligus menciptakan harmoni di ruang ganti.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa ia disebut-sebut memiliki aura seperti Jose Mourinho, namun dengan pendekatan yang lebih modern dan fleksibel.
Tantangan Besar di Manchester United
Manchester United saat ini berada di posisi ke-13 Liga Premier, jauh dari harapan para pendukungnya.
Amorim menghadapi tantangan besar untuk mengubah situasi ini, terutama setelah serangkaian hasil buruk di bawah pelatih sebelumnya, Erik ten Hag.
Namun, dengan visi yang jelas, ia percaya bahwa tim ini memiliki potensi besar untuk bangkit.
Baca Juga: Pep Guardiola Perpanjang Kontrak dengan Manchester City, Ini Isi Perjanjiannya!
Sebagai pelatih yang percaya pada pengembangan pemain muda, Amorim kemungkinan akan memberikan peluang lebih besar kepada talenta akademi.
Ia telah membuktikan keahliannya dalam membina pemain muda di Sporting Lisbon, dan ini dapat menjadi aset berharga bagi Manchester United.
Dalam wawancaranya, Amorim menyatakan tekadnya untuk membawa Manchester United kembali ke tempat yang pantas di kancah sepak bola Inggris dan Eropa.
Ia berkomitmen untuk melindungi pemainnya dan bekerja tanpa henti untuk mencapai kesuksesan.