Sumber: TechCrunch,TechCrunch | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Lahirnya teknologi chatbot atau layanan berbincang berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa menjawab segala pertanyaan disebut mulai membunuh portal berita.
Dilansir dari TechCrunch, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa peralihan ke fitur pencarian AI dan penggunaan chatbot AI membunuh lalu lintas ke situs penyedia informasi utama.
Merespons klaim tersebut, Google pada hari Rabu (6/8) menyampaikan penjelasan sekaligus penyangkalan.
Google menyatakan bahwa total volume klik organik dari mesin pencarianya ke situs web masih dalam level "relatif stabil" dari tahun ke tahun. Bahkan, kualitas klik rata-rata telah sedikit meningkat.
Baca Juga: Lansia di AS Gunakan Chatbot AI untuk Temani Masa Tua
"Data ini berbeda dengan laporan pihak ketiga yang secara tidak akurat menunjukkan penurunan dramatis dalam lalu lintas agregat, yang seringkali berdasarkan metodologi yang cacat, contoh yang terisolasi, atau perubahan lalu lintas yang terjadi sebelum peluncuran fitur AI di Google Search," tulis Wakil Presiden dan Kepala Penelusuran Google, Liz Reid, dalam postingan blog terbaru Google.
Meskipun Google tidak menunjukkan data statistik secara terbuka, namun Reid secara implisit mengakui bahwa ada peralihan lalu lintas dari situs penyedia informasi utama ke situs berbeda, kemungkinan layanan chatbot.
"Tren pengguna mengalihkan lalu lintas ke situs yang berbeda, yang mengakibatkan penurunan lalu lintas ke beberapa situs dan peningkatan lalu lintas ke situs lainnya," tulis Reid.
Baca Juga: ChatGPT Makin Populer, Pendapatan OpenAI Tembus US$ 10 Miliar pada Juni 2025
Google Hadirkan AI Overviews
Dalam memanfaatkan perkembangan AI, Google telah menghadirkan "AI Overviews" yang akan selalu muncul di posisi teratas halaman pencarian Google Search.
Layanan tersebut merangkum berbagai informasi dari banyak portal berita atau website sejenis untuk memberikan jawaban secara singkat kepada pengguna.
Google juga menyertakan tautan asli dari sumber informasi agar pengguna tetap bisa menemukan data resminya.
Google menyangkal bahwa hal ini mengubah lanskap pencarian secara signifikan. Sebaliknya, Google mengklaim bahwa langkah itu berhasil membawa pengguna ke lebih banyak situs terpercaya.
Baca Juga: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan
Pengguna Chatbot Terus Meningkat
Chatbot paling populer di dunia saat ini, ChatGPT, telah berhasil mengundang ratusan juta pengguna tiap pekannya. Baru-baru ini, OpenAI melaporkan bahwa layanan utamanya itu sedang bergerak menuju 700.000 pengguna per pekan.
Wakil Presiden OpenAI dan kepala ChatGPT, Nick Turley, melaporkan bahwa ChatGPT telah berhasil mengundang 500 juta pengguna aktif per pekan hingga akhir Maret 2025.
Dalam sebuah postingan di akun X pribadinya, Turley mengatakan bahwa layanan tersebut telah tumbuh 4 kali lipat sejak tahun lalu.
COO OpenAI, Brad Lightcap, pada akhir Juli lalu melaporkan bahwa ChatGPT memiliki 5 juta pengguna bisnis berbayar, naik dari 3 juta pada bulan Juni.
Firma intelijen pasar Sensor Tower juga mengabarkan bahwa, pengguna menggunakan ChatGPT rata-rata lebih dari 12 hari per bulan, hanya di belakang Google dan X.
Secara umum, laporan tersebut menyatakan bahwa pada paruh pertama tahun 2025, pengguna menghabiskan rata-rata 16 menit per hari di ChatGPT.
Tonton: Donald Trump: Tarif Resiprokal Berlaku Tengah Malam Ini!