Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump resmi memulai investigasi terhadap impor farmasi dan semikonduktor.
Langkah ini membuka jalan bagi penerapan tarif baru atas dasar alasan keamanan nasional, menurut pengumuman yang dimuat dalam Federal Register, Senin (14/4).
Investigasi ini dilakukan dengan menggunakan Pasal 232 Trade Expansion Act 1962—aturan yang sebelumnya digunakan Trump untuk mengenakan tarif pada baja, aluminium, dan otomotif.
Baca Juga: Peringatan IMF: Perang Dagang Trump Berisiko Picu Krisis Keuangan Global
Investigasi terhadap sektor obat dan chip dimulai sejak 1 April dan akan melalui masa konsultasi publik selama 21 hari.
Trump menilai ketergantungan AS terhadap produksi luar negeri, khususnya dari China dan Taiwan, menjadi ancaman strategis.
Ia juga mengumumkan bahwa tarif baru untuk semikonduktor akan diumumkan dalam waktu sepekan, meski ada kemungkinan pengecualian bagi perusahaan tertentu.
"AS tidak boleh bergantung pada negara lain untuk pasokan chip dan obat-obatan," tegas Trump dalam pernyataan akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Trump telah mengecualikan sejumlah produk teknologi seperti smartphone dan komputer dari tarif timbal balik sebesar 125%.
Baca Juga: Mimpi Donald Trump Soal iPhone Buatan AS Sulit Terwujud, Ini Penyebabnya
Namun, tarif dasar 10% untuk sebagian besar impor AS mulai diberlakukan sejak 5 April.
Langkah ini memicu gejolak di pasar keuangan. Indeks saham utama AS turun lebih dari 10% dari rekor tertinggi pasca pemilu, dan sejumlah ekonom memperingatkan potensi peningkatan pengangguran dan inflasi.
Gubernur The Fed, Christopher Waller, bahkan menyebut kebijakan tarif Trump sebagai "salah satu guncangan terbesar bagi ekonomi AS dalam beberapa dekade terakhir."
Industri farmasi menyuarakan kekhawatiran bahwa tarif dapat memicu kelangkaan dan membatasi akses obat bagi pasien.
Beberapa pelaku industri meminta tarif diberlakukan secara bertahap agar dapat mengalihkan produksi ke dalam negeri.
Baca Juga: Donald Trump akan Umumkan Tarif Impor Semikonduktor Pekan Depan
Analis Bernstein, Courtney Breen, memprediksi pengumuman tarif akan dilakukan pada pertengahan Mei, dengan kisaran tarif antara 10% hingga 25%.
"Industri berharap ada waktu adaptasi dan kemungkinan pengecualian," ujarnya.
Sementara itu, CEO Consumer Technology Association Gary Shapiro mengkritik penggunaan Pasal 232 untuk produk teknologi, menyebutnya "dalih hukum yang dipaksakan."
"Kita butuh strategi dagang yang lebih cerdas dan terarah, dengan bekerja sama bersama sekutu untuk bersaing dengan China," tegas Shapiro.