Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa perang dagang Donald Trump berisiko memicu krisis keuangan global.
Melansir The Telegraph, IMF mengatakan risiko geopolitik berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade, seiring adanya potensi perang dagang yang mengganggu sistem keuangan.
Menurut IMF, peningkatan risiko krisis keuangan global itu menimbulkan kekhawatiran tentang ketegangan lebih lanjut dan implikasi potensial bagi stabilitas keuangan makro.
Hal ini menyusul peringatan serupa dari Bank of England minggu lalu bahwa perang dagang presiden AS membuat dunia lebih rentan terhadap krisis keuangan dan ekonomi.
Peringatan IMF muncul setelah beberapa minggu yang penuh gejolak bagi pasar keuangan karena program tarif Trump yang kacau membuat saham global bergejolak dan membuat pasar obligasi menjadi kacau.
Ekuitas global tetap lebih rendah setelah 2 April – yang disebut sebagai "Liberation Day" presiden – meskipun konsesi sementara ha tersebut memberikan dorongan.
IMF memperingatkan bahwa ketidakpastian yang lebih besar akibat meningkatnya risiko geopolitik, seperti perang dagang, berisiko menciptakan lingkaran umpan balik yang negatif.
Baca Juga: Situasi Global Memanas Efek Perang Dagang Bisa Berimbas ke Sektor Perkantoran
Bank dan lembaga keuangan lainnya seperti dana lindung nilai, perusahaan ekuitas swasta, dan dana pensiun berisiko terjebak oleh perubahan besar di pasar saham dan obligasi, tambah IMF.
Pergerakan seperti itu meningkatkan risiko margin call, di mana bank meminta lebih banyak uang dari investor sebagai jaminan untuk menutupi kemungkinan kerugian perdagangan.
IMF memperingatkan bahwa investor berjuang untuk secara akurat menilai ancaman dari peristiwa geopolitik seperti perang dagang karena ketidakpastian, yang meningkatkan prospek "reaksi pasar yang tajam".
“Peristiwa risiko geopolitik utama dapat memicu koreksi besar dan terus-menerus dalam harga aset, menghasilkan volatilitas pasar yang dapat mengancam stabilitas keuangan makro,” tegas IMF.
IMF juga bilang, ketidakpastian itu sendiri dapat merusak kepercayaan investor, memicu pelarian dari aset berisiko yang mengakibatkan penjualan besar-besaran dan mengancam untuk menyebarkan krisis melalui sistem keuangan.
Baca Juga: Negosiasi dengan Trump, Airlangga: Akan Ada Perusahaan Indonesia Investasi di AS