kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Bank Sentral Belanda Prediksi ECB Akan Naikkan Suku Bunga di Kuartal IV-2022


Senin, 07 Februari 2022 / 09:46 WIB
Presiden Bank Sentral Belanda Prediksi ECB Akan Naikkan Suku Bunga di Kuartal IV-2022
ILUSTRASI. Logo Bank Sentral Eropa. REUTERS/Ralph Orlowski//File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Klaas Knot, Presiden Bank Sentral Belanda sekaligus anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB), memprediksi ECB akan menaikkan suku bunga pada kuartal keempat tahun ini.

Dalam sebuah wawancara di program televisi Belanda, Knot, yang dikenal sebagai salah satu anggota dewan ECB yang lebih hawkish, mengatakan dia mendukung penghentian program pembelian aset bank sentral zona euro secepat mungkin.

"Secara pribadi saya memperkirakan kenaikan tarif pertama kami terjadi sekitar kuartal keempat tahun ini. Biasanya kami akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase, saya tidak punya alasan untuk berharap kami akan mengambil langkah yang berbeda." ujarnya dikutip dari Reuters, Senin (7/2).

Tak hanya itu, ia memperkirakan kenaikan kedua kemungkinan akan terjadi pada awal 2023. 

Pernyataan Knot ini muncul setelah Presiden ECB Christine Lagarde pada Kamis (3/2) membuka peluang kenaikan suku bunga di 2022 tetapi mengatakan itu "tidak mungkin.

Baca Juga: Klaas Knot, Anggota Dewan Bank Sentral Eropa (ECB) Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan karena bank pertama-tama harus mengakhiri program pembelian asetnya, yang saat ini akan dikurangi secara bertahap menjadi 20 miliar euro atau setara US$ 22,89 miliar per bulan pada kuartal keempat. 

Namun, sejak Kamis pasar obligasi telah mulai memperkirakan kenaikan suku bunga sekitar 40 basis poin pada bulan Desember.

"Dua kenaikan suku bunga pertama akan mengikuti satu sama lain dengan cukup cepat, karena mereka akan membawa kita keluar dari wilayah negatif. Setelah itu, jika kita tidak melihat spiral harga-upah dan ekspektasi inflasi tetap berlabuh di sekitar target 2% kami, tidak ada banyak alasan bagi kami untuk menaikkan tarif secara signifikan dan cepat," jelas Knot.

Knot mengatakan bahwa inflasi di zona euro sekitar 5,1% pada Januari, terlalu tinggi, dan mungkin akan berlangsung hingga 2023 sebelum surut dengan asumsi tidak ada kenaikan harga energi lebih lanjut yang tak terduga.




TERBARU

[X]
×