kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa


Rabu, 16 Februari 2022 / 20:38 WIB
Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga memperingati 78 tahun pengepungan Lenigrad dalam Perang Dunia ke-2 di Saint Petersburg, Rusia, Kamis (27/1/2022). Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (15/2), Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, tetapi menggambarkan situasi di wilayah Timur Ukraina yang memisahkan diri sebagai "genosida".

Mengutip Reuters, pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Putin bilang, Rusia telah memutuskan untuk menarik sebagian pasukan dari dekat Ukraina.

Dan, menurutnya, negeri beruang merah melihat beberapa ruang untuk diskusi lebih lanjut dengan Barat mengenai tuntutan Moskow. Dia menyatakan, bagaimanapun, belum ada tanggapan konstruktif terhadap tuntutan Rusia.

Pasukan yang ditarik di Distrik Militer Rusia yang berdekatan dengan Ukraina dikembalikan ke pangkalan mereka setelah menyelesaikan latihan tempur, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa (15/2).

Baca Juga: Biden: Kepada Warga Rusia, Saya Tidak Yakin Anda Menginginkan Perang dengan Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut sinyal dari Rusia dalam dua hari terakhir mengenai kemungkinan mencari solusi diplomatik, tetapi mendesak Moskow untuk menunjukkan keinginannya untuk bertindak.

"Ada tanda-tanda dari Moskow bahwa diplomasi harus dilanjutkan. Ini memberikan alasan untuk optimisme yang hati-hati. Tapi, sejauh ini kami belum melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan dari pihak Rusia," katanya, seperti dikutip Reuters.

Dia mengungkapkan, Rusia sering meninggalkan peralatan militer setelah latihan tempur, menciptakan potensi pasukan untuk berkumpul kembali.

Rusia terus gelar latihan militer

Rusia selalu membantah rencana untuk menyerang Ukraina, dengan mengatakan pihaknya bisa melatih pasukan di wilayahnya sendiri jika dianggap cocok.

Baca Juga: Prancis: Jadi Serangan Tanpa Senjata jika Rusia Akui 2 Wilayah di Ukraina Timur



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×