kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa


Rabu, 16 Februari 2022 / 20:38 WIB
Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga memperingati 78 tahun pengepungan Lenigrad dalam Perang Dunia ke-2 di Saint Petersburg, Rusia, Kamis (27/1/2022). Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (15/2), Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, tetapi menggambarkan situasi di wilayah Timur Ukraina yang memisahkan diri sebagai "genosida".

Mengutip Reuters, pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Putin bilang, Rusia telah memutuskan untuk menarik sebagian pasukan dari dekat Ukraina.

Dan, menurutnya, negeri beruang merah melihat beberapa ruang untuk diskusi lebih lanjut dengan Barat mengenai tuntutan Moskow. Dia menyatakan, bagaimanapun, belum ada tanggapan konstruktif terhadap tuntutan Rusia.

Pasukan yang ditarik di Distrik Militer Rusia yang berdekatan dengan Ukraina dikembalikan ke pangkalan mereka setelah menyelesaikan latihan tempur, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa (15/2).

Baca Juga: Biden: Kepada Warga Rusia, Saya Tidak Yakin Anda Menginginkan Perang dengan Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut sinyal dari Rusia dalam dua hari terakhir mengenai kemungkinan mencari solusi diplomatik, tetapi mendesak Moskow untuk menunjukkan keinginannya untuk bertindak.

"Ada tanda-tanda dari Moskow bahwa diplomasi harus dilanjutkan. Ini memberikan alasan untuk optimisme yang hati-hati. Tapi, sejauh ini kami belum melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan dari pihak Rusia," katanya, seperti dikutip Reuters.

Dia mengungkapkan, Rusia sering meninggalkan peralatan militer setelah latihan tempur, menciptakan potensi pasukan untuk berkumpul kembali.

Rusia terus gelar latihan militer

Rusia selalu membantah rencana untuk menyerang Ukraina, dengan mengatakan pihaknya bisa melatih pasukan di wilayahnya sendiri jika dianggap cocok.

Baca Juga: Prancis: Jadi Serangan Tanpa Senjata jika Rusia Akui 2 Wilayah di Ukraina Timur



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×