kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa


Rabu, 16 Februari 2022 / 20:38 WIB
Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga memperingati 78 tahun pengepungan Lenigrad dalam Perang Dunia ke-2 di Saint Petersburg, Rusia, Kamis (27/1/2022). Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (15/2), Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, tetapi menggambarkan situasi di wilayah Timur Ukraina yang memisahkan diri sebagai "genosida".

Mengutip Reuters, pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Putin bilang, Rusia telah memutuskan untuk menarik sebagian pasukan dari dekat Ukraina.

Dan, menurutnya, negeri beruang merah melihat beberapa ruang untuk diskusi lebih lanjut dengan Barat mengenai tuntutan Moskow. Dia menyatakan, bagaimanapun, belum ada tanggapan konstruktif terhadap tuntutan Rusia.

Pasukan yang ditarik di Distrik Militer Rusia yang berdekatan dengan Ukraina dikembalikan ke pangkalan mereka setelah menyelesaikan latihan tempur, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa (15/2).

Baca Juga: Biden: Kepada Warga Rusia, Saya Tidak Yakin Anda Menginginkan Perang dengan Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut sinyal dari Rusia dalam dua hari terakhir mengenai kemungkinan mencari solusi diplomatik, tetapi mendesak Moskow untuk menunjukkan keinginannya untuk bertindak.

"Ada tanda-tanda dari Moskow bahwa diplomasi harus dilanjutkan. Ini memberikan alasan untuk optimisme yang hati-hati. Tapi, sejauh ini kami belum melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan dari pihak Rusia," katanya, seperti dikutip Reuters.

Dia mengungkapkan, Rusia sering meninggalkan peralatan militer setelah latihan tempur, menciptakan potensi pasukan untuk berkumpul kembali.

Rusia terus gelar latihan militer

Rusia selalu membantah rencana untuk menyerang Ukraina, dengan mengatakan pihaknya bisa melatih pasukan di wilayahnya sendiri jika dianggap cocok.

Baca Juga: Prancis: Jadi Serangan Tanpa Senjata jika Rusia Akui 2 Wilayah di Ukraina Timur



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×