Sumber: Bloomberg |
NEW DELHI. Produksi industrial India meningkat paling besar dalam 22 bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa bank sentral memiliki ruang untuk menarik kebijakan daruratnya.
Produksi di sejumlah pabrikan maupun pertambangan naik 10,4% di bulan Agustus dari tahun lalu setelah meningkat 7,2% di bulan Juli.
Produksi industrial India kemungkinan berlanjut untuk tumbuh bulan lalu. Purchasing Managers Index yang digelar oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan adanya peningkatan dalam enam bulan secara berturut-turut di bulan September. Indeks ini naik ke level 55 pada bulan September; dari level 53,2 di bulan Agustus.
"Ada sejumlah sinyal pasti akan adanya pemulihan yang mampu dipertahankan di sektor industrial," kata Sonal Varma, Economist Nomura Securities Co. di Mumbai. Menurutnya, kemerosotan perekonomian sudah terlewati dan India maupun China akan memimpin pemulihan di Asia-Pasifik.
Hasil produksi pabrikan di Asia meningkat seiring dengan stimulus yang digerojokkan pemerintah dan rendahnya suku bunga di kawasan Asia. Lihat saja, produksi industrial China naik 12,3% di bulan Agustus dibandingkan tahun lalu; level yang paliong tinggi dalam 11 bulanm terakhir. Sementara itu produksi Malaysia anjlok dalam 10 bulan terakhir.
Produksi industrial India kemungkinan akan naik sedikitnya 10% dalam beberapa bulan mendatang seperti yang telah diprediksikan oleh angka-angka perpajakan dan juga penjualan perusahaan.
Misalnya saja, Bajaj Auto Ltd., produsen otomotif terbesar kedua di India, telah menjual 14% lebih besar di bulan September. Sementara itu, Tata Motors Ltd., produsen otomotif terbesar India, juga membukukan peningkatan penjualan sebesar 5,8% dibulan yang sama.
Perekonomian India melaju di kuartal kedua kemarin untuk yang pertama kalinya sejak 2007. GDP India meningkat 6,1% dari tahun lalu. Bank Sentral India memprediksikan perekonomian akan membiak sebesar 6% per Maret 2010