kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi minyak Arab rekor, Iran pompa produksi


Kamis, 11 Agustus 2016 / 08:21 WIB
Produksi minyak Arab rekor, Iran pompa produksi


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

RIYADH. Rencana Organization Petroleum Economic Countries (OPEC) untuk mengontrol produksi minyak sepertinya masih jauh dari harapan. Sebab, Arab Saudi malah memompa produksi minyak mereka hingga ke level rekor. Tak hanya itu, Iran juga terus memproduksi minyak dengan kecepatan tinggi.

Padahal, pada pekan ini, OPEC mengatakan akan menggelar pertemuan informal di sela-sela acara konferensi energi di Algeria pada akhir September mendatang. Sejumlah anggota -terutama Venezuela- terus mendorong agar OPEC membahas mengenai mekanisme harga.

Perbincangan mengenai kesepakatan OPEC pada pertemuan tersebut sudah mengerek harga minyak ke posisi tertingginya pada pekan ini. Namun, harga minyak kembali tergelincir pada Rabu (10/8) kemarin setelah data cadangan minyak AS menunjukkan kenaikan dan tingkat produksi minyak Arab Saudi melonjak ke rekor tertingginya 10,67 juta barel per hari pada Juli lalu.

"Saya skeptis bahwa pertemuan informal OPEC tersebut akan menghasilkan suatu kesepakatan. Saya tidak melihat adanya upaya dari Arab Saudi. Langkah diam mereka mengungkap segalanya," jelas Greg Priddy, director of global energy Eurasia Group.

Sejumlah analis mengatakan, OPEC berupaya mengerek harga minyak dengan menyebarkan rumor pertemuan. Analis RBC meyakini, akibat rumor tersebut harga minyak sudah oversold dan kemungkinan sudah menemukan level bottom baru.

Sekadar informasi, harga minyak WTI terjatuh ke pasar bearish pada pekan lalu saat jatuh ke bawah US$ 40 sebarel. Level ini dipandang sebagai level psikologis.

Aran Saudi dan Iran menjadi dua pihak yang bertentangan pendapat dalam upaya pembekuan produksi pada April lalu. Arab Saudi bilang, pihaknya tidak akan menyetujui pembatasan produksi apapun kecuali semua pihak menyetujuinya. Sementara, Iran, menolak produksi minyak mereka dibatasi karena baru saja sanksi internasional atas mereka dicabut.

Menurut Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh, produksi minyak Iran saat ini berada di level 3,85 juta barel per hari.




TERBARU

[X]
×