kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen mainan Lego dituntut masyarakat Turki


Minggu, 27 Januari 2013 / 11:19 WIB
Produsen mainan Lego dituntut masyarakat Turki
ILUSTRASI. Pabrik?PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC)


Sumber: BBC, AFP |

AUSTRIA. Sekelompok masyarakat Turki di Austria mengancam akan menuntut industri mainan Lego karena dianggap memicu kebencian rasial.

Alasannya, menurut mereka, adalah paket mainan Star Wars: Jabba's Palace bisa membuat anak-anak mengkaitkan Islam dengan kekerasan.

Di situs internetnya, komunitas Turki di Austria menilai Istana Jabbas di dalam paket mainan tersebut amat mirip dengan Masjid Aya Sophia di Istanbul, yang memiliki empat menara di sekelilingnya.

Dan di dalamnya terdapat boneka yang memiliki kapak dan senapan mesin, yang bisa dianggap sebagai muazin yang mengumandangkan azan untuk memanggil umat Islam bersembahyang.

Komunitas Turki juga menyebutkan hal itu secara umum merupakan prasangka yang menyudutkan orang Asia sebagai teroris, penjahat, dan pembunuh.

Lego yang berkantor pusat di Denmark menegaskan Istana Jabbas dalam mainan mereka merupakan replika dari istana dalam film Star Wars dan sama sekali tidak berupaya meniru Aya Sophia.

"Kami menjamin bahwa kami tidak meniru masjid yang dimaksud atau gedung lainnya," tutur seorang juru bicara Lego, Katharina Sasse kepada kantor berita AFP.

Sasse menyatakan permintaan maaf jika produk mainan mereka menyinggung namun menambahkan tidak akan menariknya dari pasar.

Komunitas Turki di Austria mengatakan akan mempertimbangkan gugatan hukum di Austria dan Jerman.




TERBARU

[X]
×