kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Properti Terbesar Malaysia Tersandung Krisis Global


Rabu, 22 Oktober 2008 / 10:41 WIB
Properti Terbesar Malaysia Tersandung Krisis Global


Reporter: Femi Adi Soempeno |

MALAYSIA. YNH Property Bhd harus menunda penjualan towernya senilai 2,1 miliar Ringgit atau setara dengan US$ 600 juta. Ini adalah imbas krisis global yang mau tak mau ditelan oleh perusahaan properti terbesar di Malaysia ini.

Daniel Chan, Head of Corporate Services YNH bilang, YNH ini berencana untuk meningkatkan modalnya sebesar 1,2 miliar Ringgit. Saat ini, YNH tengah berbicara dengan pemodal asal Singapura, Hong Kong dan Jepang untuk merampungkan proyek perkantoran ini.YNH mengharapkan bakal mengantongi 20% dari nilai total proyek yang dibutuhkan. “Orang-orang kini lebih berhati-hati dan menginginkan harga yang lebih rendah,” kata Chan.

Akibat krisis kredit global, YNH tersandung modal saat berusaha untuk membikin perusahaan properti terbesarnya menggelinding di pasar lokal. Apalagi, pemerintah Malaysia sudah mengumumkan pada Senin (20/10) lalu bahwa pertumbuhan Malaysia tahun depan bakal melambat dari yang diperkirakan.Angka pertumbuhan ekonomi malaysia 2009 dan baru akan diumumkan pada 4 November nanti. Awalnya, angka pertumbuhan ekonomi Malaysia diramalkan bakal bergerak di angka 5,4%.

Bulan Januari lalu, YNH sepakat untuk menjual separo pertama towernya untuk Kuwait Finance. Penjualan ini sedianya bakal rampung hingga akhir tahun ini sehingga Kuwait Finance bisa memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.

YNH berencana untuk menaikkan laba 2009 sebesar 20% atau setara dengan 120 juta Ringgit, dari penjualan sebesar 300 juta Ringgit. "Kami sangat berhati-hati, saat ini kami ingin lebih konservatif terhadap target kami," kata Chan.

 

 




TERBARU

[X]
×