kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Resesi AS Kian Menekan Mata Uang Negeri Jiran


Kamis, 16 Oktober 2008 / 08:45 WIB
Resesi AS Kian Menekan Mata Uang Negeri Jiran
ILUSTRASI. Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dihadirkan pada jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Minggu (28/2/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Mata uang Malaysia, ringgit, kian tertekan hebat. Hari ini, ringgit melemah ke level terendah sejak 2007 lalu. Pelemahan kurs ini disebabkan adanya kekhawatiran perekonomian Asia akan semakin melambat seiring dengan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan menuju resesi.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 08.42 waktu setempat, ringgit mengalami pelemahan 0,3% menjadi 3,5225 per dolar AS. Mata uang di Negeri Jiran tersebut juga sempat mencapai posisi 3,5275, yang merupakan terendah sejak 3 Januari 2007.

Itu artinya, sudah dua hari ini ringgit terus melemah akibat anjloknya saham-saham di AS. Padahal, Malaysia 11% dari ekspor Malaysia berasal dari Negeri Uwak Sam tersebut. Pasar AS merupakan pangsa pasar kedua terbesar bagi Malaysia setelah Singapura.

Presiden Federal reserve San Francisco Janet Yellen kemarin mengatakan, US kemungkinan besar sudah memasuki era resesi di mana perekonomian negeri adi daya itu saat ini benar-benar melambat.

“AS saat ini mengarah ke resesi dan hal itu akan berdampak pada tingkat ekspor negara-negara Asia. Itu sebabnya banyak investor yang kemudian mundur secara teratur,” jelas Ang Kok Heng, chief investment officer Phillip Capital Management di Kuala Lumpur.

Pemerintah Malaysia memang sudah memprediksi akan terjadinya perlambatan pertumbuhan akibat krisis finansial global ini. Pada 14 Oktober lalu, Bank Negara Governor Zeti Akhtar Aziz di Washington mengatakan Produk Domestik Bruto Malaysia hanya akan tumbuh 4% tahun depan. Angka tersebut merupakan yang terendah dalam delapan tahun terakhir. Pada 20 Oktober mendatang, Pemerintah Malaysia berencana mengumumkan “rencana stabilisasi perekonomian”.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×