Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Aksi demonstrasi terjadi di sejumlah kota di Amerika Serikat pada Rabu (9/11) kemarin. Mereka berunjuk rasa atas kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS yang mengejutkan seiring dengan pernyataan kontroversialnya mengenai imigran, Muslim, dan kelompok lain saat kampanye lalu.
Di New York, ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di kota Manhattan. Mereka berjalan bersama menuju Trump Tower, rumah berlapiskan emas milik Trump di Fifth Avenue.
Sementara, ratusan orang lainnya berkumpul di Manhattan park serta meneriakkan "Bukan presiden saya".
Di Chicago, diprediksi sekitar 1.800 orang berkumpul di luar gedung Trump International Hotel and Tower, dengan meneriakkan kalimat seperti: "No Trump! No KKK! No racist USA".
Pihak kepolisian Chicago menutup jalan di kawasan tersebut, sehingga menutup akses jalan demonstran. Meski demikian, belum ada laporan mengenai penahanan atau kekerasan yang terjadi dalam aksi itu.
"Saya sangat cemas dengan apa yang terjadi di negara ini. Nikmati hak Anda selagi bisa," helas Adriana Rizzo di Chicago, 22 tahun.
Aksi protes juga dipicu oleh janji kampanye Trump yang akan membangun tembok di sepanjang perbatasan Meksiko, demi mencegah imigran masuk ke AS secara ilegal.
Di bagian lain, ratusan orang juga berkumpul di Philadelphia, Boston, Seattle dan Portland, Oregon. Dikabarkan, aksi serupa juga akan dilakukan di San Francisco, Los Angeles dan Oakland, California.
Di Austin, ibukota Texas, sekitar 400 orang turun ke jalan.
Saat dimintai keterangannya mengenai aksi ini, perwakilan kubu kampanye Trump belum meresponnya. Dalam pidato kemenangannya, Trump mengatakan dia akan menjadi presiden untuk seluruh warga Amerika. "Ini saatnya bagi kita untuk bersama-sama sebagai satu kesatuan," kata Trump.
Aksi demonstrasi Rabu kemarin merupakan aksi protes lanjutan pada malam sebelumnya di kawasan San Francisco dan sejumlah kota lain sebagai respon kemenangan Trump.
Para demonstran sempat menghancurkan jendela toko, membakar tempat sampah serta ban pada Selasa malam di Oakland. Beberapa mil dari lokasi itu, mahasiswa Universitas California, Berkeley juga melakukan aksi protes di kampus.