kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Puma Incar Atlet Lari di Olimpiade Paris Tahun Ini


Rabu, 10 April 2024 / 13:53 WIB
Puma Incar Atlet Lari di Olimpiade Paris Tahun Ini
ILUSTRASI. Cincin Olimpiade terlihat di depan Menara Eiffel, Paris, Prancis, 14 September 2017. REUTERS/Christian Hartmann


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - PARIS. Merek pakaian olahraga asal Jerman, Puma akan memanfaatkan Olimpiade tahun ini dengan menjalin kemitraannya dengan juara lari cepat asal Jamaika. Puma saat ini memang tengah bersaing dengan Adidas dan Nike untuk menciptakan ruang di pasar pelari serius dan gaya hidup yang semakin kompetitif.

CEO Puma Arne Freundt seperti dikutip Reuters mengatakan, berencana meningkatkan penjualan produk-produk performa seperti sepatu lari, cleat sepak bola dan memperbarui kampanye produk Puma, Forever Faster.

Geoff Lowery, analis Redburn mengatakan, Puma mencoba memenangkan lebih banyak pasar pelari pemula dan pelari serius. "Kehadirannya sebagai sponsorship terhadap tim Olimpiade Jamaika dan beberapa pelari cepat terbaik dunia seperti Shericka Jackson dan Elaine Thompson-Herah membantu mengasosiasikan merek tersebut dengan kecepatan," kata Lowery.

Baca Juga: Adidas Posts First Loss in 30 Years But Sticks to Dividend

Puma memang tidak akan pernah menjual sepatu lari dalam jumlah banyak, namun dalam hal ikonik Puma merupakan merek performa yang paling menarik. "Anda bahkan akan mengasosiasikan beberapa atlet paling menarik, Puma memiliki hubungan yang sangat kuat di sana," kata Lowery. 

Freundt mengunjungi Jamaika pada akhir Maret dan bertemu dengan para atletik sekolah menengah terbaik di negara itu. Puma untuk pertama kalinya meluncurkan perlengkapan Olimpiade Jamaika di acara yang dipandang sebagai ajang pengujian bakat atletik muda.

"Kami harus sangat jelas bahwa Puma adalah tentang speed," ujar Freundt, yang baru menjabat selama setahun lebih. Puma menyebut, sesuatu yang perlu diperkuat lebih lanjut adalah pola pikir konsumen.

Peritel pakaian olahraga lainnya yang mensponsori Olimpiade juga mengucurkan dana marketing cukup besar dalam ajang Olimpiade. Para atlet yang memecahkan rekor dengan perlengkapan Puma akan mendorong penonton untuk memilih seluruh rangkaian produknya. Sehingga, Puma bisa menciptakan potensi efek halo untuk segala hal mulai dari sepatu maraton hingga sepatu kets sehari-hari. 

Merek seperti Puma, Adidas, dan Nike juga akan diizinkan merayakan kemenangan medali atlet Olimpiade mereka di media sosial selama Olimpiade untuk pertama kalinya. Ini seiring dengan rencana Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melonggarkan aturan yang mengatur pemasaran online dalam sebuah proyek percontohan dengan Federasi Industri Alat Olah Raga Dunia.

Baca Juga: Airbus Proyeksi Permintaan Pesawat Capai 400 Unit dalam 20 Tahun ke Depan

"Dengan peraturan IOC yang baru, kami akan dapat memanfaatkan momen itu dengan cara yang lebih baik, untuk memberi selamat kepada mereka (atlet) juga melalui media sosial," ujar Freundt. Dia menyebut, ini merupakan win-win solution baik bagi Olimpiade. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×