CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Putin Siap Gunakan Senjata Nuklir untuk Mempertahankan Kedaulatan Rusia


Selasa, 21 Juni 2022 / 08:08 WIB
Putin Siap Gunakan Senjata Nuklir untuk Mempertahankan Kedaulatan Rusia
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladmir Putin menegaskan, Moskow akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan kedaulatannya. Sputnik/Evgeny Biyatov/Kremlin via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya tidak mengancam dunia dengan senjata nuklir. Akan tetapi dia memperingatkan, Moskow akan menggunakan senjata semacam itu untuk mempertahankan kedaulatannya.

Mengutip Business Standard, Putin membuat pernyataan tersebut pada hari Jumat (17/6/2022) saat berpidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.

Pada saat diminta untuk mengomentari tuduhan Barat tentang ancaman perang nuklir dan Perang Dunia Ketiga, Presiden mengatakan: 

"Dari mana asalnya? Dari pernyataan mereka sendiri. Kadang-kadang politisi yang tidak bertanggung jawab akan melontarkan hal seperti itu, bahkan politisi tingkat tinggi...," jawabnya.

Dia menambahkan, "Apakah kita harus tetap diam? Kita merespons dengan cara yang sama. Segera setelah kita merespons, mereka akan berkata: lihat, Rusia mengancam kami. Kita tidak mengancam siapa pun, tetapi semua orang harus tahu apa yang kita miliki dan apa yang tidak kita miliki. Kita akan gunakan untuk mempertahankan kedaulatan kita. Ini adalah hal yang jelas."

Baca Juga: Ramalan Muram NATO: Perang Ukraina-Rusia Bisa Berlangsung selama Bertahun-tahun

Mengenai perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, Putin mengklaim bahwa sisi hukum dari invasi, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.

"Bila suatu wilayah dipisahkan dari negara, tidak perlu meminta izin dari otoritas pusat," kata Putin mengutip putusan Mahkamah Internasional PBB di Kosovo.

"Dalam hal ini Republik Donbas tidak perlu meminta izin dari otoritas Kiev. Mereka mendeklarasikan kemerdekaan mereka. Dalam hal ini, apakah kami berhak mengakui mereka atau tidak? Tentu saja kami melakukannya. Kami menandatangani perjanjian bantuan timbal balik dengan mereka, dan sesuai dengan perjanjian ini, serta dengan Pasal 151 Piagam PBB, kami memberi mereka bantuan militer," tambah Putin.

Meski mengakui bahwa aksi militer selalu merupakan tragedi, namun Putin mengatakan bahwa perang Ukraina adalah tindakan yang diperlukan.

Baca Juga: Xi Jinping ke Vladimir Putin: China Terus Dukung Kedaulatan dan Keamanan Rusia

Melansir India.com, berbicara tentang berbagai sanksi yang dijatuhkan pada Rusia oleh Barat setelah perang, Putin mengatakan mereka “gila dan tidak berpikir”. 

“Sanksi ekonomi melawan Rusia tidak memiliki peluang untuk berhasil sejak awal,” kata Putin seperti yang dikutip dari BBC.

Dia juga mengatakan bahwa pembatasan itu “lebih berbahaya” bagi mereka yang memberlakukannya. Putin juga mengklaim bahwa Uni Eropa (UE) bisa kehilangan lebih dari US$ 400 miliar karena sanksinya terhadap Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×