kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Qantas minta ke Boeing dan Airbus untuk tak mengirimkan pesawat baru karena corona


Senin, 11 Mei 2020 / 13:16 WIB
Qantas minta ke Boeing dan Airbus untuk tak mengirimkan pesawat baru karena corona
ILUSTRASI. andy.dwijayanto-Dokumentasi perusahaan-Qantas Modernisasi Konten untuk Biro Perjalanan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Lemahnya permintaan perjalanan lewat jalur udara akibat pandemi Covid-19 telah menekan bisnis maskapai penerbangan. Qantas Airways Ltd misalnya tidak berharap bakal menerima pengiriman pesawat baru dalam waktu dekat dari pabrikan pesawat.

Hal ini telah Qantas sampaikan kepada Airbus SE dan Boeing Co pada Senin (11/5) seperti pemberitaan Reuters.

Maskapai asal negeri kanguru ini memperkirakan akan menambah armadanya dengan tiga jet Boeing 787-9 pada akhir 2020. Selain itu, Qantas juga mulai menerima pengiriman 18 unit pesawat Airbus tiper A321 neo yang bakal dikirimkan pertama kali pada Agustus 18 2020.

“Tidak ada lagi batas waktu khusus bagi mereka untuk tiba karena pasar terlalu tidak pasti”, kata juru bicara Qantas, membenarkan sebuah laporan di situs web perjalanan Traveler Eksekutif.

Baca Juga: Gara-gara corona, Qantas kurangi penumpang internasional dan tunda beli A350

Banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia telah menghentikan sebagian besar armada mereka dan menghentikan pengiriman pesawat sebagai respons terhadap pandemi tersebut, membuat Airbus dan Boeing menurunkan tingkat produksi.

Qantas pekan lalu mengatakan telah membatalkan rencana untuk memesan hingga 12 unit A350 tahun ini. Rakitan Airbus itu mampu melakukan penerbangan komersial terpanjang di dunia dari Sydney ke London.

Qantas sedang meninjau armadanya dengan harapan bahwa sebagian besar perjalanan internasional dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih kembali.

Lebih dari 25.000 staf maskapai telah didaratkan hingga setidaknya akhir Juni karena maskapai hanya menerbangkan 5% dari jaringan penumpang domestik sebelum krisis. Selain itu penerbangan internasional hanya dioperasikan 1% sebelum krisis.

Seorang juru bicara Airbus mengatakan perusahaannya tidak mengomentari jadwal pengiriman untuk maskapai penerbangan. Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×