kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Qatar Ancam Stop Pasokan Gas ke Uni Eropa, Buntut Tudingan Kasus Suap Piala Dunia


Senin, 19 Desember 2022 / 22:20 WIB
Qatar Ancam Stop Pasokan Gas ke Uni Eropa, Buntut Tudingan Kasus Suap Piala Dunia
ILUSTRASI. The logo of Qatar Petroleum is seen at its headquartes in Doha, Qatar, July 8, 2017. Picture taken July 8, 2017. REUTERS/Stringer


Sumber: The Guardian,Telegraph | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Qatar marah besar saat terus dikait-kaitkan dengan isu dugaan suap yang terjadi di parlemen Uni Eropa.

Pada dugaan pengungkapan kasus suap tersebut, Uni Eropa menyebut adanya keterlibatan negara di Timur Tengah, dalam rangka dukungan penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Dengan demikian tuduhan mengarah pada pemerintah Qatar yang terlibat dalam kasus penyuapan salah satu anggota Parlemen Uni Eropa. Seperti kita tahu, pada awal Desember 2022 lalu polisi Belgia menangkap tangan dugaan penyuapan terhadap empat orang, termasuk salah satunya adalah Wakil presiden Parlemen Eropa Eva Kaili, dan seorang MEP Yunani, didakwa dengan "organisasi kriminal, korupsi dan pencucian uang".

Pada penggerebekan dugaan pidana suap dan pencucian uang itu, polisi Belgia menemukan barang bukti uang tunai sebesar £ 1,3 juta di sebuah hotel. 

Baca Juga: Produksi Batubara Global Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di Tahun 2022

Uang tunai tersebut diduga suap yang dilakukan oleh Pemerintah Qatar Doha membeli pengaruh dukungan dari Parlemen Uni Eropa.

Menanggapi tudingan ini Pemerintah Qatar mengutip The Telegraph, mengutuk penyelidikan yang dilakukan oleh Polisi Belgia.

Bahkan mereka memperingatkan hal itu kan "berdampak negatif" pada kesepakatan energi antara Qatar dengan Uni Eropa.

Apalagi saat ini banyak negara di Eropa telah beralih ke Qatar untuk pasokan gas alam cair (LNG) untuk menggantikan pasokan gas dari Rusia. Seperti kita tahu Rusia menghentikan pasokan gas ke Uni Eropa setelah Eropa menghalang-halangi invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Baca Juga: Produksi Batubara Global Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di Tahun 2022

"Keputusan untuk memberlakukan pembatasan diskriminatif yang membatasi dialog dan kerja sama di Qatar sebelum proses hukum berakhir akan berdampak negatif pada kerja sama keamanan regional dan global, serta diskusi yang sedang berlangsung seputar kemiskinan dan keamanan energi global," kata seorang diplomat Qatar.

Pejabat tersebut menegaskan, Qatar dengan tegas menolak tuduhan yang mengaitkan pemerintah mereka dengan pelanggaran. "Qatar adalah pemasok penting LNG ke Belgia.”



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×