Reporter: Rika Theo, Reuters |
DUBAI. Setelah hampir satu dekade absen menerbitkan surat utang syariah, Qatar menerbitkan sukuk senilai US$ 4 miliar hari ini. Ini merupakan penerbitan sukuk terbesar di kawasan Teluk tahun ini.
Negara pengekspor LNG terbesar itu memanfaatkan minat dunia terhadap surat utang berperingkat tinggi miliknya. Di samping itu, saat ini permintaan sukuk dari lembaga investasi syariah di kawasan Teluk pun besar.
Qatar menerbitkan sukuk bertenor lima tahun dan sepuluh tahun, masing-masing senilai US$ 2 miliar. Menurut sumber Reuters, imbal hasil untuk yang bertenor lima tahun adalah 115 basis poin di atas mid swap (rata-rata angka penawaran dan permintaan di pasar swap). Sedang sukuk berjangka 10 tahun memiliki imbal hasil final sebesar 155 basis poin di atas mid swap.
Permintaan terhadap sukuk Qatar anyar ini melimpah. Total nilai pemesanan yang datang dari investor mencapai US$ 24 miliar, menurut sumber itu.
Sukuk itu sendiri adalah sukuk ijarah, Aset dasarnya kemungkinan berupa bangunan-bangunan dan tanah milik pemerintah.
“Lembaga investasi pemerintah Qatar punya sejarah sebagai penerbit yang cerdik dan tampaknya mereka memanfaatkan menyempitnya spread sukuk di area Gulf Cooperation Council selama enam bulan terakhir,” kata Akber Khan, Direktur Asset Management Al Rayan Investment di Doha.
Qatar biasanya tak menerbitkan surat utang bernilai kecil. November 2011 mereka menerbitkan US$ 5 miliar surat utang pemerintah, dan sebelumnya senilai US$ 7 miliar. Qatar belum menerbitkan sukuk lagi sejak 2003. Ketika itu, mereka menerbitkan sukuk bertenor tujuh tahun senilai US$ 700 juta.