Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. China meminta perusahaan-perusahaan negara terbesarnya untuk mengambil peran yang lebih aktif di Hong Kong. Termasuk, meningkatkan investasi dan menegaskan lebih banyak kontrol mereka di pusat keuangan Asia itu.
Dalam pertemuan pekan ini di Shenzhen, kota yang berbatasan dengan Hong Kong, tiga eksekutif termasuk seorang yang hadir kepada Reuters mengatakan, perwakilan senior dari hampir 100 perusahaan terbesar milik Pemerintah China didesak untuk melakukan bagian mereka guna membantu mendinginkan krisis politik terbesar di Tiongkok China dalam beberapa tahun terakhir itu.
Pada pertemuan tersebut, dua eksekutif yang minta namanya tidak ditulis bilang, para BUMN berjanji untuk berinvestasi lebih banyak di industri utama di Hong Kong, termasuk realestat dan pariwisata, dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal dan menstabilkan pasar keuangan.
Baca Juga: Aksi demo belum reda, seri turnamen tenis WTA di Hong Kong ditunda
Tapi, kata mereka, tidak ada investasi spesifik yang dibahas atau disepakati dalam pertemuan itu. Perusahaan pelat merah China yang hadir termasuk raksasa minyak Sinopec dan konglomerasi China Merchants Group.
Penyelenggara pertemuan tersebut adalah Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Milik Negara (SASAC). Badan yang sangat kuat ini mengawasi sektor-sektor penting di China, yang mencakup beberapa perusahaan terbesar di dunia, seperti baja, energi, distribusi, dan telekomunikasi.
Sayang, SASAC tidak menanggapi permintaan wawancara dari Reuters. Begitu juga petinggi Sinopec dan China Merchants Group tidak menjawab panggilan telepon Reuters maupun pertanyaan melalui e-mail.
Menurut sumber Reuters, bukan hanya memegang saham perusahaan-perusahaan di Hong Kong, BUMN China juga didesak untuk mengendalikan dan memiliki kekuatan pengambilan keputusan di dalamnya.
“Elite bisnis di Hong Kong tentu saja tidak cukup. Kebanyakan dari mereka bukan salah satu dari kami,” kata seorang eksekutif BUMN yang hadir dalam pertemuan tersebut kepada Reuters.
Baca Juga: Efek demo Hong Kong tak berkesudahan, Cathay Pacific pangkas frekuensi penerbangan
Rabu (11/9). Ketua SASAC Hao Peng hadir dalam forum prakarsa Belt and Road Infrastructure di Hong Kong. Dalam pernyataan tertlis, dia mengatakan, BUMN China sedang mencari cara untuk bekerja sama dalam proyek-proyek besar di Hong Kong.
Hao yang didampingi sejumlah eksekutif BUMN China juga bertemu dengan Carrie Lam, Pemimpin Hong Kong.