Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Lonjakan impor perak dari sejumlah negara ASEAN, khususnya Thailand, mendorong pemerintah India untuk membatasi impor perak dan perhiasan tanpa batu permata hingga 31 Maret 2026.
Sebelumnya, komoditas ini bisa masuk dengan bebas tanpa hambatan.
Mengutip Economic Times, dalam pemberitahuan hari Rabu (24/9/2025), Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (DGFT) menyatakan: “Kebijakan Impor…telah diubah dari ‘Bebas’ menjadi ‘Terbatas’ dengan segera, hingga 31 Maret 2026.”
Dengan demikian, semua impor jenis ini kini wajib memiliki lisensi pemerintah.
Business Today melaporkan, perubahan ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya praktik impor yang diduga menyalahgunakan ketentuan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan mengklasifikasikan barang sebagai perhiasan jadi.
Pejabat pemerintah menekankan bahwa praktik tersebut telah merugikan produsen dalam negeri serta menimbulkan tantangan serius terhadap lapangan kerja di sektor perhiasan.
Baca Juga: India Akan Jual Minoritas Saham di Sejumlah BUMN
Situasi ini dinilai semakin mengancam daya saing pengrajin lokal, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), serta berpotensi memicu kehilangan pekerjaan.
Pembatasan ini bertujuan melindungi industri lokal sekaligus mencegah penyalahgunaan FTA untuk memasukkan barang perak polos tanpa bea masuk.
Pemerintah menilai kebijakan baru ini akan menciptakan level playing field bagi produsen perhiasan India, melindungi kepentingan UKM, serta menjaga keberlangsungan mata pencaharian pekerja di sektor tersebut.
Langkah ini juga menempatkan India sejalan dengan upaya lebih luas untuk melindungi industri domestik dari pola impor agresif yang meningkat dalam beberapa kuartal terakhir.
Tonton: Tren Penggunaan Emas dan Perak Sebagai Alat Pembayaran Merebak di Negara Bagian AS
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap sektor perhiasan dapat memperkuat kapasitas produksi dan basis ketenagakerjaan di tengah persaingan ketat dengan produk impor.